Kekuatan politik pasangan Prabowo-Gibran di Aceh sebetulnya ada di tangan Partai Aceh. Itu artinya, jika Partai Aceh lengah dan lemah secara elektabilitas, otomatis kehadiran riil capres Anies mampu memberi efek tersendiri bagi kemenangannya ke depan. Hemat saya, safari politik Anies memang terkesan sederhana dan terfragmentasi.
Akan tetapi, fragmen-fragmen ini suatu saat memberi daya gedor yang cukup besar bagi penguatan suara pasangan AMIN. Masyarakat Aceh mungkin merasa tersentuh dengan kehadiran langsung capres-cawapres yang akan berkompetisi di bursa Pilpres 2024. Poin ini justru digunakan Anies sebagai strategi mendongkrak suara dukungan dari Serambi Mekah.
Kehadiran capres Anies secara langsung di Aceh seharusnya menjadi sebuah isyarat bagi Partai Aceh untuk sesegera mendeklarasikan dukungan secara terbuka bagi pasangan Prabowo-Gibran di Aceh.Â
Pemetaan jumlah suara berdasarkan basis partai sejatinya belum tentu mampu memberikan efek yang sejajar dengan apa yang menjadi kenyataan. Untuk itu perlu pembuktian. Partai Aceh sebagai partai lokal wilayah Aceh bisa saja ada secara adminstratif-yuridis, tetapi lemah dari segi dukungan suara.
Kehadiran Anies di Aceh memang bukan kali pertama. Sepuluh bulan yang lalu, Anies juga sempat melakukan kunjungan ke Aceh. Kunjungan hari ini bisa jadi merupakan bagian dari upaya pemantapan persiapan tim AMIN-Aceh dalam mendukung pasangan AMIN pada Pilpres 2024 mendatang.Â
Langkah Anies sebaiknya juga diikuti oleh pasangan Prabowo-Gibran. Melalui upaya menjumpai warga Aceh secara langsung, pasangan Prabowo-Gibran bisa melihat lebih dekat bentuk dukungan masyarakat Aceh dan mampu menilai kekuatan posisi Partai Aceh sebagai penyangga-penjamin surara di Aceh.Â
