Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari kubu Koalisi Perubahan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) secara resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari ini Kamis (19/10/2023).Â
Komitmen pasangan AMIN, jika ditelusuri ke belakang memang sudah disampaikan sejak satu minggu yang lalu. Artinya, pasangan AMIN memang sudah secara mutlak maju sebagai salah satu kandidat yang bakal bertarung di kontestasi Pilpres 2024 mendatang.Â
Komitmen pasangan AMIN, hemat saya mampu menjadi daya gedor untuk pasangan lain, seperti pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan pasangan Prabowo untuk maju ke kursi pendaftaran.Â
Di balik semua peristiwa fenomenal hari ini, euforia kemenangan menjadi sorotan khusus untuk pasangan AMIN. Adakah euforia ini mengganggu kesiapsediaan lawan politik?
Â
Euforia AMIN "Menggangu"Â
Euforia memang salah satu cirri khas pasangan AMIN. Sejak mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres-cawapres pada 2 September 2023 lalu, pasangan AMIN memang kerap kali membuat goncangan-goncangan besar dalam rute perpolitikan Tanah Air. R
iak pasangan AMIN hingga saat ini memang tidak bisa dilerai. Bahkan, pada hari Minggu (15/10/2023) lalu dengan tajuk "Mlaku Bareng AMIN," pasangan AMIN mampu menyentuh rasa penasaran publik dengan hadirnya relawan dalam jumlah yang membeludak.Â
Angka satu juta orang yang terlibat dalam aksi jalan bareng AMIN di Sidoarjo, dalam kacamata saya, tentunya "menggangu" dinamika politik pasangan lain. Euforia AMIN menjadi magnet pergerakan lawan politik untuk bertindak segera. Â
Dalam refleksi saya, pasangan AMIN mampu membuat pasangan lain (Ganjar dan Prabowo) kasak kusuk di hari-hari menjelang pendaftaran. Diksi "menggangu" yang saya tempatkan dalam tulisan ini mengarah pada konsep efek politis dari dinamika kegiatan politik pasangan AMIN.Â