Tetap Menunggu Arahan Jokowi?
Pertanyaan besarnya sekarang adalah, "Apakah PSI di tangan Kaesang akan beralih dukungan ke Ganjar Pranowo?" Ketika menjumpai Puan, Kaesang sempat menyampaikan permintaan maaf kepada PDI-Perjuangan atas celaan dan celetukan nyeleneh yang dilontarkan PSI beberapa waktu terakhir. Kaesang merasa perjumpaan dengan PDI-Perjuangan sekaligus bisa menjadi momen untuk melakukan "rekonsiliasi politis." Kata "minta maaf" yang baru diucapkan Ketum PSI yang baru, Kaesang Pangarep, mungkin selama ini diklaim menjadi tembok pembatas antara PDI-Perjuangan dan PSI. Ketika ucapan permintaan maaf disampaikan, PDI-Perjuangan merasa mendapatkan kembali kekuatan. Dalam konteks ini, hemat saya, PSI punya peluang untuk kembali mendukung Ganjar Pronowo.
Cuaca politik terus berubah. Partai-partai politik juga terus memoles muka. Kaesang tentu berada dalam posisi dilema sebagai seorang Ketum. Diajak meeting oleh Puan, Kaesang tak keberatan. Diajak makan bareng oleh Prabowo, Kaesang sepertinya juga tak mau menolak. Akan tetapi, terkait dukungan, Kaesang tetap akan kembali asal, yakni menunggu arahan Presiden Joko Widodo, yang tidak lain adalah ayah Kaesang sendiri. PSI dengan mengatasnamakan seluruh jajaran anggota partai tidak akan membuat keputusan pasti sebelum posisi jelas Presiden Jokowi mengarahkan dukungannya ke bacapres yang mana. PSI tetap akan menyatu dengan semangat yang sama, yakni tegak lurus dengan Jokowi. Jika Jokowi memilih untuk mendukung Prabowo Subianto, itu artinya PSI juga akan melabuhkan dukungannya ke Prabowo. Sebaliknya, jika mengarahkan dukungannya kepada Ganjar, maka PSI juga akan ke Ganjar. Inilah posisi ketum yang adalah anak -- harus nurut sama orangtua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H