Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menag Yaqut dan Interupsi Politis

3 Oktober 2023   20:20 Diperbarui: 3 Oktober 2023   20:31 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menag Yaqut mendapat teguran dari PKB terkait pernyataannya politik identitas. Foto: tangerangdaily.id

Pejabat publik menjadi jabatan yang cukup "rawan." Statement-statement yang dikeluarkan seorang pejabat publik -- misalkan setingkat Menteri -- pada dasarnya memberi efek yang cukup gebyar di tengah masyarakat ketika dilempar begitu saja. Ditambah tekanan-tekanan di dunia virtual yang tak terkendalikan, statement-statement seorang pejabat publik sangat mudah diobrak-abrik, dishare, dan jadi kaya interpretasi. Inilah yang dialami Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Buntut pernyataan "Jangan memilih pemimpin hanya karena wajahnya tampan dan mulutnya manis," Menag Yaqut pun mendapat sentilan dari rumah kediaman Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Yaqut pun mendapat catatan keras dari Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Farwaid. Menurut Jazilul, Menag Yaqut tak seharusnya memberikan statement "memprovokasi" di saat iklim politik Tanah Air tengah memanas. 

Posisi Yaqut sebagai Menag juga menjadi catatan kritis Jazilul. Seorang Menteri seharusnya memberikan statement-statement edukatif kepada masyarakat, terutama terkait isu politik. Jazilul, dalam hal ini tengah mengevaluasi Yaqut sebagai Menag (komunikator) dan isi pernyataan yang disampaikan Yaqut (pesan).

Dari segi komunikator, Yaqut tentu mempunyai kapasitas dan berkewajiban untuk mengedukasi masyarakat. Di bawah Kementerian Agama (Kemang), Yaqut berkewajiban untuk mengingatkan umat/jemaat atau masyarakat untuk kritis dan cerdas dalam memilih pemimpin. 

Dalam kerangka edukatif inilah, Menag Yaqut berbicara mengenai kualitas pemimpin yang akan dipilih untuk tahun yang akan datang. Dari segi komunikator, Yaqut pantas memberikan semacam advice untuk masyarakat. 

Hemat saya, justru dalam kapasitas inilah, Yaqut bisa memberikan "enlightenment" kepada masyarakat. Status komunikator, dalam hal ini, mampu memberi efek pada pesan yang tengah disampaikan.

Dalam ilmu komunikasi, komunikator menjadi elemen awal yang memengaruhi komunikan atau audiens. Status Yaqut sebagai Menag, hemat saya mampu membuat statement (pesan) itu memberi efek spasial untuk masyarakat -- terutama PKB. Jika bukan sebagai seorang Menag, statement yang dikeluarkan Yaqut pasti tidak merembes ke mana-mana. 

Statement Yaqut di dapur PKB mengalami turbulensi luar biasa justru ketika mendapat respon keras dari PKB. PKB sebagai rumah sekaligus tempat formasi organisasi Yaqut, justru merasa statement Yaqut terlalu boros. 

Formasi pendidikan Yaqut melalui arahan dan wejangan sebagai Menag untuk masyarakat, seharusnya diterima baik oleh PKB. Dalam arti tertentu, Yaqut sebagai kader PKB mampu bersikap kritis dalam menghadapi tantangan terkait politik identitas pada Pilpres 2024.

Selain komunikator, pesan atau pernyataan yang disampaikan Yaqut adalah elemen kedua yang menjadi pemicu reaksi dari masyarakat, terutama PKB. Konten pembicaraan Yaqut, jika didalami dengan baik, sama sekali tidak menyinggung siapa-siapa. Yaqut sama sekali tidak menyebut nama tokoh atau kandidat tertentu dalam statementnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun