Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Meminang Khofifah, Merebut Suara Anies, Yenny Dicuekin

29 September 2023   11:33 Diperbarui: 29 September 2023   11:33 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto dan Khofifah Indar Parawansa bakal menjadi capres dan cawapres di Pilpres 2024. Foto: https://surabaya.inews.id/

Nama Khofifah Indar Parawansa terus diincar kubu Prabowo Subianto. Selain diincar kubu Prabowo, Khofifah juga tengah dipinang kubu Anies-Muhaimin (AMIN) sebagai kapten timnas pemenangan. Posisi Khofifah pun terpojok. Ketika Khofifah terpojok, tokoh perempuan lain, seperti Yenny Wahid justru tidak menjadi alternatif pilihan. Koffifah kok jadi rebutan?

Debut bursa bacawapres menuju Pilpres 2024 semakin meluncur. Nama-nama tokoh yang masuk bursa pun mulai mengerucut ke beberapa orang. Dari kubu Prabowo Subianto, nama bacawapres yang bakal digandeng mengerucut ke sosok Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah dinilai mampu "menyulam" celah-celah kekurangan yang dialami bacapres Prabowo Subianto. Celah kekurangan Prabowo Subianto hemat saya tidak lain adalah basis suara suara NU. Bunker suara NU, jika kita kalkulasi saat ini, justru telah dikuasai pasangan calon presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN) di Jawa Timur. Masuknya tokoh-tokoh perempuan dalam timnas pemenangan AMIN yang belakangan viral di media sosial, justru dilihat sebagai sebuah ancaman serius bagi kubu Prabowo dan Ganjar. Fenomen inilah yang mendorong kubu Prabowo mengejar sosok kandidat kapten timnas pemenangan AMIN.  

Pengasuh Pondak Pesantren Al-Falah Ploso Kediri, Muhammad Abdurrahman Kautsar menyebut bahwa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa adalah salah satu kandidat kuat yang bakal mendampingi Prabowo Subianto. Sebelumnya, nama Khofifah sempat viral karena diwacanakan oleh kubu AMIN untuk menjadi ketua tim pemenangan nasional capres Anies dan Muhaimin Iskandar. Kubu AMIN sengaja menetapkan Khofifah Indar Parawansa sebagai kapten timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak IMIN) agar kubu lain tidak memiliki kesempatan untuk membujuk Khofifah. Strategi ini tentunya menjadi kredit poin atas strategi politik kubu Anies-Cak Imin (AMIN) pasca PKB dan PKS mendukung capres Anies. Dengan dipilihnya Khofifah sebagai kapten timnas, kubu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dipastikan tak memiliki senjata untuk menyentuh suara NU di wilayah Jawa Timur.

Akan tetapi, strategi Anies-Cak Imin (AMIN) mampu dibaca tim Prabowo Subianto. Ketika pasangan AMIN mulai mengumumkan siapa-siapa tokoh perempuan yang potensial menjadi kapten timnas pemenangan Anies-Muhaimin, strategi kubu Prabowo tentu mulai bergerak. Tokoh potensial yang masuk radar kapten timnas kubu AMIN tak lain adalah Khofifah Indar Parawansa. Jika Khofifah sesegera diumumkan kubu AMIN menjadi kapten timnas AMIN, maka kubu Prabowo Subianto kehilangan momen untuk merebut suara dari Jawa Timur. Membiarkan Khofifah berlabuh di tim AMIN, sama dengan melepaskan suara Jawa Timur ke Anies-Muhaimin. Untuk mencegah dominasi tim AMIN di Jawa Timur, maka kubu Prabowo kemudian menarik Khofifah sesegera mungkin untuk duduk di kursi cawapres mendampingi Prabowo.

Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto adalah tiga capres Indonesia 2024. Foto: https://timesindonesia.co.id/
Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto adalah tiga capres Indonesia 2024. Foto: https://timesindonesia.co.id/

Sepintas, cara ini tergolong mampu memengaruhi opini publik, khususunya masyarakat NU. Jika Khofifah dipinang Prabowo sebagai bacawapres, artinya strategi kubu Anies-Muhaimin (AMIN) akan lumpuh. Anies-Cak Imin, dalam hal ini, tidak sepenuhnya lagi menguasai kantong-kantong suara NU di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Masuknya Khofifah di kubu Prabowo Subianto jelas akan memecahkan suara NU. Cak Imin sebagai corong NU saat ini bisa saja dilengser oleh hadirnya tokoh Perempuan seperti Khofifah Indar Parawansa. Suara perempuan yang dimanifestasi oleh kehadiran ibu-ibu bisa saja hijrah ke sosok perempuan yang diidolakan, yakni Khofifah.

Khofifah sekali lagi akan menutup rantai telusur strategi politik kubu AMIN. Dalam beberapa waktu ke depan, dua kubu akan saling beradu kekuatan untuk memengaruhi Khofifah. Jika kubu Prabowo sesegera meminang Khofifah, artinya semangat kubu AMIN menguasai secara menyeluruh wilayah NU Jawa Timur hilang seketika. Semuanya ini soal siapa cepat. Siapa cepat, tentu dia dapat. AMIN dan Prabowo harus sigap meminang Khofifah sesegera mungkin. Pertanyaannya, jika dua kubu ini saling beradu taji merebut Khofifah, bagaimana dengan Ganjar Pranowo? Kubu Ganjar memang diisukan akan berupaya menggaet bacawapres dari wilayah Jawa Timur. Terkait siapa yang dipinang, masih meraba-raba. Nama Khofifah tentunya sudah di ada di buku catatan kubu AMIN dan Prabowo Subianto.

Tokoh perempuan yang mungkin belum tersentuh adalah Yenny Wahid. Dari potret iklim politik Tanah Air, Yenny Wahid tidak mungkin masuk ke kubu Anies-Muhaimin (AMIN). Jejak pertikaian antara keluarga Wahid dan Cak Imin sepertinya belum mengering. Masih ada genangan-genangan kegaduhan yang diseret hingga Cak Imin secara resmi dideklarasikan sebagai bacawapres pendamping Anies Baswedan. Yang pasti Yenny tak akan masuk ke wilayah AMIN.

Yenny Wahid salah satu tokoh perempuan yang masuk bursa bacawapres. Foto: https://news.republika.co.id/
Yenny Wahid salah satu tokoh perempuan yang masuk bursa bacawapres. Foto: https://news.republika.co.id/

Yenny belum dipinang siapa-siapa. Semua kubu masih mengarah ke Khofifah. Kita berharap kubu Ganjar mungkin akan melirik Yenny Wahid. Potensi Yenny tentu bisa menjadi kekuatan lebih untuk memecah suara pendukung kubu AMIN dan Prabowo Subianto. Kita akan lihat ke depan. Tokoh perempuan sepertinya menjadi incaran tiga kubu capres yang akan maju di Pilpres 2024. Pragmatisme politik dalam hal ini secara tidak langsung sudah diperlihatkan oleh masing-masing parpol. Tokoh yang dipilih hanya semata untuk mengunci pintu kemenangan, bukan mewakili suara rakyat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun