Keputusan Majelis Syuro PKS tetap menjadi hasil akhir terkait keputusan pasti PKS mendeklarasikan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bacapres dan bacawapres dari Koalisi Perubahan. Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hari ini menyambangi markas besar (mabes) DPP PKS di Jakarta. Aksi silaturahmi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ke mabes DPP PKS sejatinya bertujuan untuk memperkuat bangunan kerja sama (koalisi) yang sudah dirajut bersama kubu PKS. Silaturahmi ini juga bertujuan menjawab isu yang beredar terkait kerenggangan PKS pasca deklarasi Anies-Muhaimin. Dalam beberapa kesempatan belakang ini, PKS memang jarang "nimbrung" di ruang dialog koalisi.
Kedatangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tentu disambut baik oleh tuan rumah PKS. Presiden PKS Ahmad Syaikhu bahkan langsung melempar senyum dan berjalan mendekati kedua pasangan calon, sambil berjabatan tangan dengan Anies dan Muhaimin. Senyum yang terlihat dari tuan rumah PKS, hemat saya, bisa dibaca sebagai bentuk ungkapan persetujuan PKS untuk mengusung Anies-Cak Imin pada kontestasi Pilpres 2024. Upaya silaturahmi Anies-Muhaimin dalam artian tertentu menunjukkan bahwa daya tawar PKS sangat besar untuk peta perpolitikan Indonesia ke depan. Jika keputusan Majelis Syuro menerima pasangan Anies-Muhaimin berlayar ke kompetisi Pilpres 2024, itu artinya langkah Anies-Muhaimin bisa mulus ke tiket capres-cawapres.
Dalam silaturahmi kali ini, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menilai bahwa perbedaan basis dukungan PKS dan PKB tidak menjadi permasalah dalam peta perpolitikan di masa akan datang. PKS akan tetap menunggu keputusan resmi Majelis Syuro untuk memastikan bahwa pasangan Anies-Muhaimin resmi mendapat tiket dukungan dari PKS. Perjumpaan hari ini menjadi langkah baik bagi PKS dan PKB untuk menjawab isu yang beredar terkait kantong-kantong dukungan dari kedua partai yang ada. Selain terkait basis dukungan, isu tentang politik identitas juga akan menjadi poin penyela yang menghambat jalannya Anies-Muhaimin ke kursi capres-cawapres. Menurut bacawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin), politik identitas tentu tidak akan dijadikan kendaraan politik untuk merebut suara meski PKS dan PKB menyatu. Hal terpenting adalah masing-masing elite parpol pasti lahir dari identitas yang berbeda-beda. Cak Imin menggarisbawahi bahwa identitas tidak bisa dilepaskan dari pribadi.
Dari kandang NasDem, Wakil Ketua DPP Partai NasDem Teguh Juwarno menilai aksi silaturahmi hari ini sejatinya memberikan banyak ruang optimisme ke depan, terutama terkait pasangan bacapres Anies Baswedan dan bacawapres Muhaimin Iskandar. NasDem berharap kunjungan Anies-Muhaimin dapat mendorong Majelis Syuro sesegera mungkin mengambil langkah pasti agar menyatu dengan Koalisi Perubahan. Harapan NasDem tentunya menjadi jawaban ekstra atas berbagai rumor yang beredar terkait absennya PKS dalam berbagai dialog Koalisi Perubahan. Dalam satu visi yang sama, NasDem berharap PKS melalui Majelis Syuro nanti mampu membuka pintu kerja sama dalam memuluskan pasangan Anies-Muhaimin ke meja capres-cawapres.
Dari hasil silaturahmi hari ini, bacapres Anies Baswedan menekankan bahwa nama Koalisi Perubahan belum mengalami perubahan atau pergantian nama. Nama koalisi perubahan tetap melekat dan menjadi slogan politik yang diusung Anies-Muhaimin. Semua kembali ke Majelis Syuro PKS. Jika Majelis Syuro menyetujui semua harapan dan gagasan yang sudah dibuat, dengan demikian kebijakan-kebijakan dan langkah strategis pemenangan bacapres Anies Baswedan dan bacawapres Muhaimin Iskandar bisa mulai bergerak. Â Â Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI