Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ganjar Setelah Azan

10 September 2023   23:46 Diperbarui: 11 September 2023   11:03 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bacapres Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan azan TV Nasional. Sumber: https://nasional.kompas.com/

Tata letak kampanye politik saat ini belum sepenuhnya pasti. Cara-cara konvensional bahkan masih dipakai untuk mendulang perhatian publik. Zaman semakin berubah, cara pun berubah. Dalam momen seperti inilah politik perlu dikuliti dan dikritisi.  

Nama bacapres yang diusung PDI-Perjuangan Ganjar Pranowo tiba-tiba viral karena muncul di tayangan azan kanal Televisi Nasional. Ganjar tiba-tiba datang dengan kekuatan religiusitas saat masyarakat memasuki Musim Panas Politik Tanah Air. Gerahnya iklim politik Tanah Air saat ini, membuat semua opini dan ruang gerak para elite politik -- terutama para bacapres dan bacawapres -- semakin sempit. Apapun yang dilakukan oleh mereka yang dilabeli bakal calon presiden maupun wakil presiden pasti menjadi buah bibir masyarakat. Inilah yang terjadi dengan Ganjar Pranowo.

Bacapres Ganjar Pranowo muncul di tayangan TV Nasional tanpa ada penjelasan yang jelas dan pasti. Ganjar tiba-tiba muncul begitu saja dalam tayangan azan dan membuat situasi politik saat ini menjadi lebih heboh hanya karena dirinya ada dalam cuplikan azan. Kehadiran Ganjar tentunya menimbulkan beragam polemik, baik di masyarakat maupun di kalangan elite partai politik (parpol). Para elite parpol menilai Ganjar kehilangan akal untuk pencitraan. Waketum PKB Jazilul Fawaid bahkan blak-blak mengatakan bahwa aksi Ganjar tentunya menciptakan beragam persepsi terkait kentalnya politik identitas.

Sekjen PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Ganjar merupakan sosok yang sopan dan religius. Hadirnya Ganjar dalam tayangan azan TV Nasional menurut Hasto merupakan gambaran pribadi Ganjar Pranowo yang sebenarnya. Bahkan, Hasto ikut menyebut profil istri Ganjar Bu Siti Atiqah sebagai sosok yang datang dari pesantren. Respon Hasto, hemat saya merupakan bentuk dukungan terhadap Ganjar sebagai kader partai. Lahir dari rahim yang sama PDI-Perjuangan, Hasto berkewajiban memberikan back up penjelasan agar Ganjar tidak diteror isu Politik Identitas.

Kehadiran Ganjar secara tiba-tiba di tayangan azan dalam kanal TV Nasional, memang memantik rekasi publik. Hemat saya, ada beberapa alasan mendasar mengapa publik bereaksi ketika melihat Ganjar muncul dalam tayangan azan TV Nasional.

Pertama, konten tayangan sejatinya berhubungan dengan Tahun Politik 2024. Kehadiran Ganjar pada tayangan azan TV Nasional dikaitkan dengan musim panas politik 2024. Ganjar sebagai salah satu bacapres yang diusung PDI-Perjuangan seolah-olah hadir dalam tayangan azan sebagai bentuk kampanye digital. Publik mengklaim hadirnya Ganjar dalam tayangan azan merupakan bentuk kampanye politik berkedok agama. Sebagai salah satu konten yang disiarkan di stasiun TV Nasional, azan membuat sebagian penduduk Indonesia mawas diri dan semakin religius.  

Kedua, hanya bacapres Ganjar Pranowo yang muncul dalam tayangan azan kanal TV Nasional. Dari beberapa bacapres yang sudah diketahui secara publik, hanya Ganjar yang menjadi sorotan media. Ganjar hadir seolah-olah memberikan tawaran lain terkait karakter religiusnya di depan publik. Ketika Ganjar hadir sendiri dalam tayangan azan, publik menilai bahwa Ganjar memang mempunyai intensi untuk personal branding. Melalui konten TV Nasional, Ganjar pasti mudah diketahui banyak orang dan diklaim suka ngaji. Jika bacapres lain juga hadir dalam cuplikan tayangan azan, maka ruang pro dan kontra juga semakin melebar atau mengecil.

Ketiga, aksesoris agama dijadikan alat kampanye politik. Dalam tayangan azan yang menghadirkan Ganjar, atribut-atribut politik memang tak diperlihatkan. Meski tak memperlihatkan atribut politik, kehadiran Ganjar secara tiba-tiba  tetap menyiaratkan formasi politik. Sejak menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar belum pernah hadir dalam tayangan azan. Ketika tiba-tiba hadir, publik tentunya bertanya-tanya --apalagi musim panas politik Tanah Air yang semakin mengeluarkan keringat.

Demi mengejar laju survei dan lancarnya komunikasi, Ganjar tentunya harus menemukan strategi kampanye yang cocok untuk dirinya. Strategi kampanye di era kemenangan teknologi ini memang bermacam-macam. Jika memang sengaja dimunculkan dalam tayangan azan, maka reaksi masyarakat terkait politik identitas bisa muncul.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun