Aroma kedatangan Tuhan sudah mulai memenuhi ruang hati orang-orang Kristen. Dengan hadirnya kata "Adven," ruang hati serasa terisi kegembiraan dan penantian. Tuhan sudah dekat. Kedatangan. Tuhan datang dengan gegap gempita untuk "menyembuhkan" kegelisahan umat-Nya.
Minggu I Adven adalah penanda awal dibukanya tirai menuju Natal. Adven memberi isyarat bahwa kedatangan Tuhan dipersiapkan sedini mungkin oleh orang-orang Kristen sebagai wujud dari keyakinannya.Â
Dalam masa penantian ini, atmosfer "Adven" menyuguhkan empat lilin pembaru ruang hati, pikiran, dan fisik orang Kristen, yakni dengan cahaya pengharapan, damai, sukacita, dan cinta.
Pada Minggu I Adven, lilin harapan dinyalakan sebagai pembuka gerbang penantian. Dalam nuansa penantian, orang-orang Kristen dibekali wejangan untuk selalu berjaga-jaga sambil berdoa. Dalam hal ini, Gereja sebagai himpunan orang beriman dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Tuhan dengan penuh kepastian.
Kepastian yang pertama berangkat dari kata "Pengharapan." Untuk apa kata ini perlu direnungkan pada Minggu I Adven? Kata Pengharapan sejatinya mau memberi bekal bagi setiap orang Kristen untuk mempersiapkan segalanya. Pengharapan memberi bangunan komitmen yang kokoh bagi semua orang Kristen agar hidup dalam damai, sukacita, dan kasih.
Lilin Pengharapan dinyalakan agar harapan akan penantian itu semakin hari semakin gamblang terlihat. Harapan akan penantian ini bisa hadir dalam persiapan internal (rohani-batin-spiritual) dan eksternal (fisik yang sehat). Dari dua aspek ini, orang-orang Kristen harus benar-benar membuka diri, memberi diri, dan bersilahturahmi dengan masa lalu dan sekarang demi persiapan kedatangan Tuhan Yesus.
Minggu I Adven adalah jalan yang dibuka menuju pengharapan Natal. Meski selebrasi kelahiran Sang Juruselamat itu baru terjadi pada 25 Desember nanti, akan tetapi segala persiapan memang benar-benar dikebumikan dari sekarang. Tuhan yang dinantikan pada Minggu I Adven ini adalah Tuhan yang juga ikut memenuhi cita-cita dan pengharapan umat-Nya.
Di masa pandemi Covid-19 ini, Tuhan memberikan pengharapan kepada semua umat Kristen dengan kehadiran vaksin. Maka, masa pengharapan ini sejatinya perlu diisi dengan sikap berjaga-jaga, terutama dalam memerangi pandemi. Vaksin memang sudah diterima. Akan tetapi, penantian ini tidak membuat semua orang menghindari target-target kedisiplinan diri dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Jika penantian adalah sebuah cita-cita komunal, akankah penantian itu terpenuhi? Keterpenuhan akan penantian akan sesuatu yang diharapkan itu biasanya lahir dari kesetiaan.Â
Pada Minggu I Adven, orang-orang Kristen diharapkan mampu menjaga kesetiaan terutama dalam menjalankan prokes, menyembuhkan penyakit-penyakit yang menyerang ranah batin masing-masing, dan secara fisik menyiapkan dekorasi hati yang baik untuk menyambut dan menjamu Tuhan.