Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sumpah Pemuda, Momen Rekapitulasi Keberhasilan Orang Muda

28 Oktober 2021   11:36 Diperbarui: 28 Oktober 2021   11:52 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tanggal 28 Oktober, kita memperingati Hari Sumpah Pemuda. Peringatan ini adalah monumen yang hidup. Dalam kurun waktu yang jauh disambangi zaman, sumpah para pemuda tetap menjadi kekuatan yang mengiringi langkah bangsa. Bagaimana geliat Hari Sumpah Pemuda tahun ini?

Sejauh 2021 mengepak sayap, rasa pesimis karena badai pandemi virus korona menghantui semua insan bangsa. Di bilik kesehatan, para petugas medis meronta karena membeludaknya pasien Covid-19. Di lini ekonomi, ruang gerak bisnis, investasi, dan usaha kecil menunduk. Di bilik pendidikan, para peserta didik meraung diganggu sistem belajar daring.

Adakah bilik lain yang mampu menutup kecemasan ini? Rasa optimis justru datang dari bilik generasi muda. Pada pesta Olimpiade Tokyo 2020, kecemasan bangsa dihidupkan kembali melalui tangan-tangan atletis Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. Tak hanya Greysia dan Apriyani, semangat muda juga melumpuhkan ruang kecemasan bangsa dengan keberhasilan Leani Ratri Oktila.

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu adalah peraih medali emas bulu tangkis ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020. Sedangkan Leani Ratri Oktila adalah atlet pebulu tangkis yang berhasil meraih medali emas pada ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Mereka adalah penyuntik semangat muda di kala kecemasan karena pandemi mengisi ruang hati bangsa.

Selain di bilik olahraga, pesan bernada optimis juga datang dari dunia riset. Kehadiran perempuan bernama Carina Joe, sejatinya ikut mengharumkan nama Indonesia di kaca intenasional. Carina Joe merupakan peneliti di Jenner Institute, University of Oxford yang mendapat salah satu hak paten pengembangan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Di bidang industri perfilman, nama sutradara Edwin juga mampu merebut penghargaan Golden Leopard di Locarno Film Festival, Swiss. Nama-nama orang muda ini adalah sebagian dari begitu banyak orang muda yang mendapat semangat vitamin Sumpah Pemuda selama kurun 2021.

Dari orang-orang muda ini, bangsa ini perlu memberi apresiasi sekaligus merasa bangga karena kita masih merebut suara Sumpah Para Pemuda hingga saat ini. Sumpah Pemuda bukanlah monumen bisu yang sekadar diperingati setiap tahunnya. Lebih dari itu, momen Sumpah Pemuda adalah kesempatan dimana para penerus bangsa menunjukkan kreativitas, keterlibatan, dan inovasi untuk memperkuat instalasi patriotisme bangsa.

Hemat saya, masih ada begitu banyak stok orang muda yang memiliki ide, kreativitas, keterampilan, dan inovasi yang belum terekspos. Untuk itu, peringatan Sumpah Pemuda sebaiknya menjadi bazar promosi keberhasilan para penerus bangsa untuk diteladani dan diberi apresiasi.

Tugas ini, tidak berhenti di kanal internal komunitas para pemuda. Perhatian serius dari pemerintah juga perlu diberi ruang. Ingat, ketika Greysia Polii dan Apriyani Rahayu misalnya meraih medali emas, Jokowi selaku kepala rumah tangga bangsa sudah memulai upaya pendampingan. Hal ini perlu diteruskan untuk keberhasilan serupa yang dibuat oleh orang muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun