Upaya minimalisir penggunaan energi sejatinya ditinjau dari tiga sektor potensial, yakni indsutri, bangunan, dan transportasi. Tiga komponen sektor pengguna energi ini biasanya memberikan sumbangan berarti bagi target percapaian Net-Zero Emission di kemudian hari. Penghematan penggunaan energi pada lini industri, bangunan, dan transportasi bisa diupayakan melalui pengoptimalan penggunaan teknologi. Polusi yang dihasilkan asap industri dan kendaraan bermotor setiap tahun selalu memberi rasa pesimis untuk mimpi target Indonesia rendah karbon.
- Perubahan Kebiasaan
Selain upaya penggunaan energi yang efisien (dengan standar hemat) pada tiga kategori komponen pengguna (industri, bangunan, dan transportasi), mekanisme low-carbon juga harus dimulai dari pembenahan kebiasan, pola prilaku, dan mental masyarakat. Partisipasi aktif semua warga adalah nilai ekstra yang perlu digalangkan menuju Net-Zero Emission. Jika target low-carbon itu hanya sampai di tingkat pemerintah tanpa sosialisasi di tingkat grassroots, maka kepincangan langkah-langkah akan menunggu di depan muka. Pemerintah dalam hal ini harus menargetkan 55 persen keterlibatan masyarakat dalam mengupayakan mimpi Indonesia. Cara-cara sederhana, misalnya mengampanyekan pengunaan energi secara efisien  dalam hal ini mengurangi atau tidak boros (reducing excessive or wasteful energy use), peralihan mode transportasi (transport mode switching), dan penggunaan material yang efisien adalah investasi mumpuni menuju Indonesia low-carbon.Â
- Penggunaan bioenergi
Penggunaan biomassa padat dalam kehidupan sehari-hari adalah salah satu tantangan dalam mencapai target Net-Zero Emission. Sekitar 4 persen dari biomassa padat, misalkan, digunakan dalam metode memasak tradisional yang tidak berkelanjutan, tidak efisien dan mencemari, dan dikaitkan dengan 2,5 juta kematian dini pada tahun 2020. Untuk itu, efisiensi penggunaan energi berwujud biomassa padat seharusnya disosialisasikan. Upaya meminimalisir target ini hanya melalui sosialisasi terus menerus agar masyarakat sadar dan paham tentang efek berkelanjutan dari penggunaan energi demikian untuk kelangsungan hidup di masa yang akan datang.
Persiapan SDM yang Berkualitas
Target sebesar apapun dengan biaya semahal apapun biasanya gagal jika tidak diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Dalam hal ini, proyeksi bersama menuju Indonesia tanpa emisi gas karbondioksida, potensial dipengaruhi oleh kualitas SDM masing-masing negara. Kalkulasinya adalah jika SDM memadai, rencana bersama menuju 2070 Net-Zero Emission bisa tercapai dengan baik.
Dari populasi penduduk yang membludak, kualitas SDM memang menjadi target pertama yang harus diperbarui. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai angka 270-an juta jiwa, seharusnya banyak mendapat pelatihan, pemahaman, penyadaran, dan edukasi yang baik mengenai resiko-resiko yang muncul dari obesitas emisi gas karbondioksida dan emisi gas rumah kaca. Poin ini menjadi penting karena ukuran keberhasilan sebuah transformasi pertama-tama lahir dari kualitas setiap pribadi.
Dalam upaya mencapai target Net-Zero Emission, Indonesia seharusnya memperhatikan kualitas SDM yang unggul. Sumber daya manusia yang unggul, dalam hal ini, lahir karena adanya pola pikir dan kebiasaan yang baik. Kebiasaan-kebiasaan klasik yang selalu menyuplai polusi bagi lingkungan sekitar, misalnya, harus dibenahi dan dicarikan solusi dari sekarang.
Untuk itu, langkah-langkah konkret plus sederhana dalam menggapai mimpi Indonesia menuju Net-Zero Emission di tahun 2070 adalah sebagai berikut.
- Mempromosikan semangat Net-Zero Emission di lingkungan institusi akademis
Lingkungan pendidikan adalah salah satu institusi formal yang mudah menularkan berbagai program transformatif. Di lingkungan pendidikan, bentuk-bentuk akselerasi pengetahuan secara sitematis dan membekas dikelola dan dihidupi. Untuk itu, institusi pendidikan, hemat saya perlu membuat satu kurikulum khusus berbasis lingkungan hidup. Langkah ini dimulai dari upaya penetapan kurikulum berbasis lingkungan sehat yang harus diajarkan sejak tangga pertama dunia pendidikan.
Di lingkungan sekolah, misalkan, para peserta didik diberi materi khusus mengenai program cinta lingkungan. Skema ini diupayakan agara lingkungan institusi akademis mampu menjadi partner kolaborasi dalam mengejar mimpi Indonesia menuju Net-Zero Emission di tahun 2070. Selain itu, kampanye penggunaan kendaraan umum merupakan salah satu upaya menetralkan lingkungan dari emisi gas karbondioksida.