Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Tetap Nyaring, Meski Hanya dalam Jaringan

16 September 2021   20:34 Diperbarui: 16 September 2021   20:40 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana PKKMB Daring Unika St. Thomas Medan, Sumatera Utara. Foto: Dok. Pribadi Kristianto Naku.

Di masa pandemi Covid-19, PKKMB secara offline memang tidak dimungkinkan. Meski ada kerinduan untuk berkumpul bersama dalam batasan jarak, semangat maba Unika St. Thomas tetap tangguh dan tumbuh. Kali ini, Unika St. Thomas menjala mahasiswa baru dengan slogan: "Tangguh, Tumbuh, dan Berintegritas!" Tangguh dan tumbuh dalam hal ini tentunya berhadapan dengan pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Basis pertahanan dengan slogan "Tangguh dan Tumbuh," kemudian mengantar para maba menuju civitas akademika yang berintegritas.

Salah satu calon mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Prodi Pendidkan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jernita Sihite mengatakan alasan dirinya memilih Unika St. Thomas karena Unika St. Thomas memiliki fasilitas yang memadai. Sedangkan Aggun Kireina, calon Mahasiswa Fakultas Hukum, Prodi Ilmu Hukum memilih Unika St. Thomas karena visi kampus yang merangkul. "Unika St. Thomas tidak memandang ras, budaya, dan agama," kata Anggun. 

Di era industri 4.0 ini, dengan bonus demografi yang tak terbendungi, pilihan jenjang pendidikan tetap menjadi model yang harus dipertahankan. Populasi Indonesia yang sebagian besar diisi generasi millenial, diharapkan mampu memperlebar cita-cita bangsa menuju negara maju. 

Harapan besar pun ditempatkan pada generasi produktif yang kini memijak separuh dari bumi pertiwi. Untuk itu, segala jenis perlengkapan dunia pendidikan, seperti konseptual skill, skill berkomunikasi, teknik skill, dan problem solving skill menjadi kerangka baja yang harus ditanam para mahasiswa sejak dini. 

Semua bekal ini perlu diasah di lingkungan kampus agar kelak mampu diterapkan saat turun ke kehidupan masyarakat.

Para mahasiswa juga diingatkan untuk selalu menanamkan karakter seorang mahasiswa yang berintegritas, nasionalis, dan agamis. 

Orbitnya tentu jelas, yakni mampu bersaing, menyatu, dan tetap beriman. Komponen agamis memberikan efek ekstra pada pendidikan karakter seorang mahasiswa. Dari ruang pendidikan iman yang baik, mental, pola prilaku, tutur, dan budi pekerti semakin diasah, dan dididik, untuk diterapkan dalam hidup bermasyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun