Tentang Tuhan, adapula yang mati-matian menolak. Selain itu, ada pula suara kepiluan, seperti yang diorasikan filosof Prancis Jean Paul Sartre (1905-1980). Sartre berbicara tentang lubang berbentuk Tuhan dalam relung kesadaran manusia, tempat yang pernah diisi oleh Tuhan. Akan tetapi, dia berpendapat bahwa sekiranya Tuhan sungguh-sungguh ada, Dia tetap perlu ditolak sebab gagasan tentang Tuhan menafikan kemerdekaan kita.Â
Agama tradisional mengajarkan bahwa kita mesti menyesuaikan diri dengan gagasan Tuhan tentang kemanusiaan agar kita bisa menjadi manusia yang utuh. Ateisme Sartre bukanlah kredo yang menenteramkan, tetapi lebih pada cara memandang ketiadaan Tuhan sebagai pembebasan positif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI