Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menanti Suara Para Medis Usai Pandemi Kerumunan dan Aksi Demonstrasi

12 Oktober 2020   11:11 Diperbarui: 12 Oktober 2020   11:15 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aksi demonstrasi pada Kamis, 8 Oktober 2020 kemarin, sungguh melukai usaha dan harapan bangsa ini keluar dari lilitan pandemi virus corona. Bagaimana mungkin, ketika semua dinamika hidup yang berpotensi mengumpulkan massa (pilkada, sekolah, ibadah, kerja pabrik) dihentikan, aksi ugal-ugalan massal dengan dalih menolak UU Cipta Kerja justru dipertontonkan di mana-mana. 

Semua orang lalu ditarik ke titik fokus, yakni tolak UU Cipta Kerja dan demonstrasi. Masalah besar di negara ini kemudian segaja dilupakan. Pandemi Virus Corona seakan telah usai. 

Bagaimana para petugas medis berkomentar? Katakan sesuatu soal kerumunan dan demonstrasi kemarin. Suara kalian adalah senjata yang mengubah. Katakan sesuatu!

Beberapa bulan yang lalu, tagar Indonesia Terserah (#indonesiaterserah) sempat viral di media sosial. Tagar ini diunggah oleh para petugas medis sebagai reaksi atas perilaku masyarakat Indonesia yang tidak taat protokol kesehatan. 

Perilaku masyarakat yang mengabaikan upaya tim medis dalam menangani pandemi virus corona sempat membuat para petugas medis di negeri ini give up. 

Akan tetapi, keluhan mereka melalui tagar Indonesia Terserah, kemudian pelan-pelan ditanggapi masyarakat Indonesia dengan kesan-kesan positif. Dengan itu, stamina petugas medis kembali ditingkatkan.

Sepintas, realitas ini menunjukkan bahwa peran petugas medis saat ini sangat berpengaruh terhadap ruang gerak publik di Indonesia. Jika para medis bersuara, masyarakat pasti tunduk. Ketika para medis mengeluh, masyarakat langsung memberi support. 

Oleh karena itu, para medis  menggotong peran penting dalam situasi pandemi Covid-19 sekarang. Segala anjuran mereka pun menjadi penawar mahal untuk bertahan hidup melawan pandemi virus corona. 

Salah satu anjuran yang getol disuarakan adalah menghindari kerumunan (social distancing). Akan tetapi, bagaimana dengan aksi demo menolak Omnibus Law pada, Kamis, (8/10/2020) kemarin?

Demonstrasi dan Kerumunan  

Aksi demo di berbagai daerah pada Kamis, (8/10/2020) kemarin disengat banyak massa. Di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Lampung, Palembang, Malang, dan Makasar, massa yang turun ikut berdemo tak mampu dihalau aparat dan garda protokol kesehatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun