Mohon tunggu...
Kristian Rahmatullah
Kristian Rahmatullah Mohon Tunggu... Guru - Guru

teknologi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pintu Ilmu, Cita Terbuka

26 Januari 2024   10:40 Diperbarui: 26 Januari 2024   10:45 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pelataran sekolah, di kelas yang hening, Guru berjuang, ilmu dihiasi senyum. Tangan terbuka, membimbing yang merintih, Perjuangan guru, mencipta mimpi, nyatakan harap.

Di dunia yang riuh, di hati yang ragu, Guru bertekad, menyemai biji impian. Matahari terbit, di kelas yang penuh arti, Mengukir cerita, di buku hati murid.

Langkah demi langkah, di jalan kesulitan, Guru menuntun, melalui pelajaran hidup. Gigil di malam, ketika bintang menyaksikan, Guru mengajar, cahaya harapan terang benderang.

Buku dan pena, senjata di tangan, Guru membuka jendela dunia yang luas. Kelas bukan hanya ruang berdindingkan batu, Tapi ladang cita-cita, tempat jiwa terbang bebas.

Guru, pahlawan tak bertopeng dan pedang, Melawan kebodohan, mengukir takdir cerdas. Meski lelah terasa, di mata yang berseri, Guru menuntun, murid meraih mentari.

Oh, guru penyemangat, pelita di kegelapan, Perjuanganmu, nyanyian bagi masa depan. Bentangkan sayap, terbanglah tinggi, Guru dan murid, bersama menggapai cita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun