Mohon tunggu...
Kristian Ndori
Kristian Ndori Mohon Tunggu... Dosen - Menulis tentang sastra dan sejarah.

Membaca dunia dengan gayung Kiri.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menelusuri Lourdes Puhsarang: Tempat Ziarah dan Wisata Umat Katholik di Kediri

15 Oktober 2023   13:29 Diperbarui: 15 Oktober 2023   13:33 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jawa timur memang dikenal dengan keindahan dan keunikan serta jajakan panorama wisata yang sangat banyak. Mulai dari banyaknya candi-candi, taman dan makam, adapun wisata kuliner dan wisata alam lainnya. Saya ingin bercerita tentang salah satu tempat wisata dan ziarah yang ada di Jawa Timur. Tempat ini adalah Gua Maria Puhsarang, yang berlokasi di lereng gunung Wilis, desa Puhsarang, kelurahan Semen, kecamatan Semen, kabupaten Kediri.

Sebenarnya saya ingin menulisnya tadi malam, karena lelah dan letih kian membumbui jadinya saya langsung merehatkan badan. Tapi hari ini saya akan menceritakan kepada kalian dengan tujuan menyampaikan informasi keberadaan tempat ini, karena sangat sedikit media yang mengekspos Gua Maria Puhsarang ini. Selamat membaca!    

Beragkat dari Malang ke Kediri

Pada pagi hari kemarin sekitar pukul sepuluh kurang, saya dan teman-teman sedang bersiap-siap berpergian ke kota Kediri dengan tujuan ingin berziarah dan berdo'a disana. 

Kami berjumlah tujuh orang, ada Anggi, Enjel, Helmin, Lovin, dan dua yang lainnya saya lupa namanya, bukannya saya tidak mengapresiasi nama teman, tapi memang kami tidak sempat berkenalan. Tapi gapapa kita lanjut saja. 

Mendekati jam sepuluh kami mulai berangkat dari Tlogo Mas menuju ke arah kota Batu. Sepanjang perjalanan kami sangat bersemangat, mulai dari Helmin yang bercerita tentang ketidakwarasan teman-temannya kemudian disambungkan lagi sama lovin sahabatnya.

Dari arah Tlogo mas sampai Sengkaling perjalanan terpantau sangat lancar. Namun, ketika sampai di Sengkaling (jl. Dadaprejo) menuju ke pertigaan arah Karangploso, nuansa kemacetan sudah tercium, tak lama kami pun membaur dengan beberapa mobil truck yang masuk pada jajaran kemacetan liuk sesaat.

Hingga memasuki kawasan kota Batu kami masih bersemangat. Di kota Batu juga terpantau macet apalagi  di bundaran kecil depan museum angkot ke arah kanan, lumayan padat macetnya.

Setelah hampir satu jam macet di Batu, akhirnya kami merasa lega setelah melihat perempatan lurus ke arah Gunung Panderman, tapi kami mengarah ke arah kanan jalan Hasanudin. Kemudian membelok ke kiri jalan Turnojoyo. Nah, putar-putar kotanya sudah selesai tinggal lurus aja ke Jalan Rajak Wesi hingga ke arah Paralayang dan Pujon.

Dalam perjalanan  kami ditemani lagu-lagu ambon dan lagu hip-hop dari Indonesia Timur. Ya, siapa lagi kalau bukan Mitha Talahatu, Justy Aldrin, Toton Caribo dan Kapten Purek dengan lagu galaunya. Seisi mobil berkaraoke dan kelihatan sangat bersemangat. Dan adapun yang ketiduran yang satu karena ngantuk dan satunya karena pusing.

Sampai di kota Kediri dengan Bahagia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun