Mohon tunggu...
Kristian Ndori
Kristian Ndori Mohon Tunggu... Dosen - Menulis tentang sastra dan sejarah.

Membaca dunia dengan gayung Kiri.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengamati Lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo

27 Agustus 2023   21:54 Diperbarui: 27 Agustus 2023   23:06 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(lokasi: Wisata Lumpur Lapindo/Dok Pribadi)

Berimbas dari meledaknya pipa gas Pertamina yang juga dampak dari penurunan tanah karena tekanan dasyat dari Lumpur Lapindo sepanjang 2,5 kilometer. Hal ini sangat kacau dan pihak perusahan Lapindo Brantas mengatakan sudah menyisihkan dana darurat penanggulangan lumpur sekitar 665 Miliar. 

Iya, walaupun sudah ada upaya yang menghabiskan banyak uang tapi tidak akan bisa berhasil karena semburan lumpur aktif setiap harinya. Mungkin saat ini masih musim panas, apabila musim hujan yang panjang tiba pastinya tanggul itu akan penuh karena campuran air hujan dan lumpur yang tertampung. Apakah akan meluap? Iya, jelas akan meluap dan membanjiri jalanan dan kampung-kampung sekitar. 

Harus kita ketahui bersama bahwa proyek yang dilakukan untuk menghentikan semburan lumpur itu adalah sia-sia dan buang-buang uang. Iya walaupun dasar hukum Undang-undang cipta kerja dalam kasus ini bahwa perusahan Lapindo Brantas Inc dan Pemerintah-lah yang pastinya bertanggung jawab namun hingga saat ini belum ada tanggung jawab mutlak.

Perkiraan luas semburan lumpurnya sekitar 1 juta hektar lebih, dan lumpurnya dialihkan ke Selat Madura seperti yang dikabarkan Tempo.co pada 2006 lalu. Sungguh sangat meresahkan.

 Juga  @antaranews.com mengatakan bahwa kejadian ini dikategorikan sebagai bencana alam, namun saya dan masyarakat tentu tidak akan percaya. Karena alam tidak akan marah jika tidak diganggu. 

Toh karena ada pengeboran sumur itulah yang menyebabkan rasio lumpur tergeser didalam perut bumi, kan kejadiannya bersamaan dengan pengeboran. Masa iya dikatakan "Bencana Alam". Itu kan malapetaka sandingan kesalahan yang dibuat oleh BPMIGAS melalui Lapindo Brantas kemudian ditunjuk lagi oleh Lapindo Brantas dengan menggunakan jasa perusahan kontraktor pengeboran PT Medici Citra Nusantara. Masa iya bencana alamnya kok milih-milih tempat? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun