Gempa dan Tsunami di Palu, Donggala dan Mamuju

Bencana kembali terjadi di Indonesia yaitu gempa magnitudo 7,4 yang mengguncang Donggala, Palu, dan Mamuju, Sulawesi Tengah, dan mengakibatkan gelombang tsunami . Kekuatan gempa tersebut merupakan pemutakhiran setelah disebutkan magnitudo 7,7. Gempa tersebut mengakibatkan tsunami besar dan meluluh lantahkan daerah Donggala, Palu dan Mamuju. 

Gempa bumi tersebut menimbulkan tsunami dengan level siaga, yakni ketinggian lebih dari setengah meter maksimum 3 meter. Akibat yang ditimbulkan dari gempa tersebut ialah rusaknya rumah, sekolah dan bangunan lainnya bahkan lenyap terbawa tsunami, retaknya jalanan beraspal, masyarakat kehilangan tempat tinggal, dan kehilangan anggota keluarga.

Dari saksi mata di lapangan, di Pantai Palu, terpantau ketinggian muka air laut naik 1,5 meter. Tak sedikit yang berpendapat bahwa bencana yang terjadi di Palu, Donggala dan Mamuju tersebut merupakan karma atau hukuman dari Allah atas kasus LGBT yang terjadi di daerah tersebut. Selain itu ada juga yang mengkaitkan bencana yang terjadi dengan bentuk dermaga di Pantai Manakara yang berbentuk seperti mata satu atau illuminati yang menyerupai mata dajjal. Kemudian bangunan dermaga tersebut di robohkan oleh aparat.

Banyak sekali kerugian yang terjadi akibat bencana tersebut bahkan kerugiannya mencapai Rp 15,29 triliun. Kerusakan yang diakibatkan oleh bencana ini pun sangat parah salah satunya robohnya jembatan kuning Ponulele yang merupakan sebagai ikon di kota Palu.