Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Era modernisasi saat ini memiliki pengaruh besar terhadap pola pikir masyarakat. Pola pikir masyarakat yang semakin berkembang menimbulkan dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatif dari era modernisasi yaitu semakin berkurangnya minat tenaga kerja muda bekerja di sektor pertanian.
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki kostribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja. Namun fenomena berkurangnya jumlah petani dan menurunnya minat pada sektor ini menambah permasalahan ketenagakerjaan pertanian.
Peranan sektor pertanian dalam perekonomian nasional sangat penting dan strategis. Hal ini terutama karena sektor pertanian masih memberikan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk yang ada di pedesaan dan menyediakan bahan pangan bagi penduduk.
Peranan lain dari sektor pertanian adalah menyediakan bahan mentah bagi industri dan menghasilkan devisa negara melalui ekspor non migas (Sadono, 2008).
Pekerjaan di lahan pertanian sudah mulai berkurang sejak kurangnya minat generasi muda untuk bergabung atau bekerja sebagai petani, sehingga tidak jarang terlihat bahwa para petani sekarang lebih banyak melibatkan teknologi untuk mengelolah lahan. Sebagai lahan pertanian terbesar didunia, Indonesia dengan sumber daya alam yang bermacam-macam.
Jika dilihat dari pekerjaannya maka jelas terlihat bahwa pekerjaan di bidang pertanian sebagian besar adalah orang tua. Generasi muda yang termasuk kedalam tenaga kerja hanya sedikit, karena generasi muda memiliki persepsi tersendiri terhadap pekerjaan pertanian (Werembinan et al., 2018).
Menurunnya minat tenaga kerja muda pada sektor ini menyebabkan tidak adanya regenerasi dalam bidang pertanian. Bidang pertanian yang berperan sebagai pemasok bahan pangan tidak akan mengalami perkembangan jika generasi muda sebagai generasi yang kaya akan ide-ide telah enggan untuk terjun dalam bidang pertanian. Hal ini akan mempengaruhi jumlah produktivitas bahan pangan.
Jumlah penduduk yang semakin bertambah setiap tahunnya akan menimbulkan ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dengan jumlah bahan pangan yang ada.
Pergeseran tenaga kerja dari pertanian ke bidang non pertanian menjadi indikasi bahwa ada pergeseran preferensi kerja masyarakat pada bidang pertanian.
Faktor-faktor penyebab menurunnya minat tenaga kerja muda di sektor pertanian ini mencakup beberapa hal, seperti sektor pertanian yang dianggap kurang bergengsi dan kurang bisa memberikan imbalan memadai. Hal ini didasarkan dari sempitnya rata-rata penguasaan lahan usaha tani.
Alasan lain yang mempengaruhi yaitu cara pandang dan way of life tenaga kerja muda saat ini telah berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat postmodern seperti sekarang.