Mohon tunggu...
Kristiana Frensiska
Kristiana Frensiska Mohon Tunggu... Mahasiswa - welcome

I’m enjoy being alone alot. But, I’m also outgoing and social

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menurunnya Minat Tenaga Kerja Muda di Sektor Pertanian

4 Desember 2021   00:19 Diperbarui: 4 Desember 2021   00:27 1915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bagi pemuda-pemuda pedesaan, mereka menganggap bahwa sektor pertanian sudah kehilangan daya tarik. Selain sektor pertanian yang sudah tidak menjanjikan, pemuda-pemuda tersebut telah enggan karena mereka terpengaruh oleh subkultur baru yang berkembang di era digital seperti sekarang.

Selain dipengaruhi oleh beberapa faktor diatas, minimnya keterlibatan pemuda pada sektor pertanian juga dipengaruhi oleh penerapan teknologi pertanian. 

Penerapan teknologi baru pada sektor pertanian dilakukan untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk yang cepat guna tercapainya peningkatan produktivitas pertanian. 

Namun, penerapan teknologi ini memiliki akibat yaitu pengurangan atau penciutan lapangan pekerjaan yang dialami oleh petani miskin di pedesaan. 

Kenyataannya, hanya masyarakat dari golongan menengah keatas atau mereka yang memiliki lahan yang luas yang dapat menikmati hasil teknologi tersebut. 

Dengan kata lain, penerapan teknologi baru pada sektor pertanian berdampak pada kemiskinan masyarakat desa yang tidak memiliki lahan pertanian atau hanya menjadi buruh tani, karena lahan tersebut membatasi pemakaian buruh tani. Selain itu diperlukan upah yang tinggi kepada para pekerja yang memiliki kemampuan khusus dan terampil. 

Penduduk muda cenderung memilih upah yang lebih tinggi dan memilih sektor industri yang biasanya berada di perkotaan. Dalam hal ini pemuda di pedesaan menghindari bekerja disektor pertanian karena memandangnya sebagai pekerjaan yang kotor, melelahkan, penghasilan yang tidak menetap, hanya cocok dengan generasi tua. Ketidaktertarikan itu disebabkan juga oleh hasil produksi pertanian yang diperoleh sangat lama dan sering tidak memuaskan.

Permasalahan tenaga kerja muda yang enggan untuk berkerja disektor pertanian memerlukan perhatian khusus. Selama ini telah banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini. Namun penanganan masih bersifat umum, dimana penanganan masalah ini masih bercampur dengan penanganan kemiskinan diperkotaa. 

Bentuk penanganan masih bersifat sektoral: penaganan anak terlantar, kemiskinan, dan lanjut usia. Artinya sistem penanganan belum terfokus secara spesifik pada menjawab permasalahan tentang ketidak tertarikan pemuda tani dengan dunia pertanian. Untuk itu diperlukan suatu sistem penanganan yang tepat dalam menghadapi kompleksnya permasalahan dari pemuda tani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun