Mohon tunggu...
Kristia N
Kristia N Mohon Tunggu... Guru - Penyuka kata

Menuang rasa, asa menjadi kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Solusi Religi Nestapa Harga Sawit

26 Agustus 2022   06:58 Diperbarui: 26 Agustus 2022   07:19 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setelah yakin itu kuasa Tuhan, kita diminta bersabar. Dari buku Ibnul Qayyim, Ustadz Nuzul Dzikri menjabarkan makna sabar. Barang siapa mampu menahan hawa nafsu; menahan lisan dari mengeluh; menahan raga dari maksiat, berarti ia telah bersabar. Mengapa mesti bersabar? Surat Al-Baqarah ayat 153 menjawabnya, "Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." Inilah yang kita cari: pertolongan.

Selain bersabar, kita juga mesti bersyukur. Meski keuangan kita terganggu, tetapi masih banyak hal yang patut kita syukuri. Negeri kita aman, tak sedang perang seperti Israel-Palestina atau Ukrania-Rusia.  Tak ada larangan beribadah seperti di Myanmar, Cina atau India. Makanan di negeri kita melimpah ruah, tak seperti saudara kita di Afrika. Allah akan menambah nikmat lebih banyak lagi bila kita bersyukur. Namun, Allah mengancam, "Jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim: 7).

Sebagai kesimpulan, meski harga sawit krisis, kita masih bisa bangkit. Bila butuh pertolongan Allah, kita mesti bersabar. Bila bersyukur, kita akan diberi nikmat berlipat. Jangan lupa tujuan kita diciptakan. "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat:56). Dengan bersabar dan bersyukur, kita telah beribadah, kita telah beriman. Menaikkan harga sawit, bagi Allah takkan sulit. Namun bila kita semakin terpuruk dan jauh dari iman, kitalah yang kelak akan selalu merasa sulit.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun