Minggu, 9 Desember 2018 seusai misa beberapa umat membawa tanaman buah-buahan dan binatang peliharaan kesayangan mereka untuk diberkati di aula Paroki St. Yosep Purwokerto. Acara ini diselenggarakan oleh Panitia Natal 2018 dalam rangka menyongsong perayaan Natal dan sebagai mewujudkan cinta dan kepedulian kepada alam lingkungan. Natal sebagai hari raya Kelahiran Yesus, sekaligus juga dimaknai sebagai suatu kelahiran baru kehidupan yang adil, saling mengasihi, damai dan sejahtera di tengah alam semesta.
Â
Kehidupan yang adil, saling mengasihi, damai dan sejahtera di tengah alam semesta itu sebenarnya sudah terjadi sejak awal penciptaan seperti yang tergambar pada situasi di taman Eden atau Firdaus. Manusia memang diberi kuasa untuk memanfaatkan alam namun sekaligus diberi tugas untuk menjaga dan merawatnya untuk kelangsungan kehidupan.
 Namun karena ulah manusia yang serakah dan egois dalam memanfaatkan alam serta tidak menjalankan tugasnya menjaganya maka situasi Firdaus itu hilang atau rusak. Akhirnya timbul bencana alam seperti banjir, tanah longsor, penggundulan hutan, perubahan iklim dan sebagainya.Â
"Situasi itulah yang menimbulkan keprihatinan dan mengundang kita semua, termasuk umat paroki St. Yosep untuk ikut memulihkan dan melestarikan alam sekitar kita.
Kita perlu melakukan suatu pertobatan ekologis. Menyayangi binatang dan menanam pohon merupakan sebagian dari wujud pertobatan ekologis untuk semakin menyayangi sesama makhluk ciptaan." pesan Rm Kristiadji dalam ibadat pemberkatan flora dan fauna itu.
Kristiaji mengatakan, kalau manusia bisa sayang pada tanaman dan binatang, tentunya manusia juga akan bisa menjaga dan menyayangi sesamanya. "Semua yang berbeda apapun pendidikan, latar belakang sosial, ekonomi, dan agamanya adalah makhluk ciptaan Tuhan yang harus kita hormati, sayangi, rawat supaya terjadi kehidupan yang adil, damai, sejahtera," tuturnya. (baca selengkapnya : Gereja St Yosep Purwokerto Gelar Pemberkatan Flora-Fauna)
Kegiatan yang diliput oleh beberapa media cetak dan elektronik ini diikuti oleh sekitar 40 umat. Tidak terlalu banyak yang hadir, karena sebagian umat sedang kerja bakti bersama masyarakat sekitar gereja.Â
Seorang anggota PPA (Putra Putri Altar) menyampaikan bahwa dirinya menyesal tidak membawa anjing kesayangannya karena tidak tahu ada pemberkatan untuk hewan juga. Memang pada awalnya Panitia hanya merencanakan pemberkatan tanaman buah.Â
Sehari sebelum acara ini ada usulan dari para jurnalis agar hewan peliharaan juga diberkati seperti tahun lalu. Usulan ini diterima oleh Panitia dan segera diumumkan. Kemungkinan ada umat yang belum tahu atau belum siap membawa hewan peliharaannya.
 Baca juga: Berkat Hewan Peliharaan di Gereja Sanyos.
Tidak heran hanya ada 11 ekor anjing, 4 ekor burung kicau, dan seekor kura-kura yang dibawa umat. Lebih banyak umat perwakilan lingkungan yang membawa tanaman buah. Ada puluhan bibit tanaman buah dan beberapa tanaman keras yang diletakkan di depan meja altar.
Itulah suasana Minggu pagi yang diwarnai oleh gerakan kepedulian lingkungan lewat pemberkatan flora-fauna, kerja bakti membersihkan lingkungan dan menanam bibit pohon. Semoga gerakan kepedulian ini juga menjadi persiapan hati menyambut kelahiran Yesus, Pembawa Kasih dan Damai ke dunia. *_*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H