Hal ini terjadi karena produk-produk yang di produksi oleh Cina memiliki harga lebih murah namun tetap memiliki kualitas produk Eropa. Secara tidak langsung, Cina mendapatkan keuntungan yang besar dari impor ke Indonesia, sedangkan para pengusaha-pengusaha kecil-menengah Indonesia mengalami gulung tikar sehingga mereka mendesak pemerintah untuk merevisi penjanjian ACFTA. Namun, Menteri Perdagangan yang menjabat pada saat itu Mari Elka Pangestu mengatakan akan tetap menggunakan sistem yang berlaku dalam ACFTA untuk kepentingan ekonomi Indonesia walaupun menunjukkan angka defisit.
Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan Indonesia mengalami peningkatan. Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2010 sebesar 6,5% ampai dengan triwulan III yaitu naik 2,1% dari tahun sebelumnya. Kemudian, jumlah total perdagangan Indonesia dengan Cina pada tahun tersebut mencapai 36.1 miliar juta dolar. Â Berlanjut pada tahun-tahun setelahnya, pertumbuhan ekonomi menunjukkan perkembangan yang baik dan positif, produk-produk Indonesia mampu bersaing dengan kolaborasi upaya dari pembisnis dan pemerintah melalui investasi dan memperbarui inovasi. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas produk-produk dalam negeri.
Jika ditinjau lebih dalam, kerja sama antar negara adalah salah satu cara alternatif yang paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Hal ini terlihat dalam implementasi ACFTA yang awalnya dianggap merugikan Indonesia, ternyata mampu membawa perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. Perdagangan bebas secara internasional menjadikan pihak-pihak yang bersangkutan belajar inovasi-inovasi baru dalam berdagang baik secara sistem maupun pemasarannya. Diharapkan Indonesia juga dapat belajar atau mengadopsi sistem perdagangan Cina yang sangat terbuka sehingga dapat menerima segala macam hal baru dengan fleksibel.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI