Manusia adalah mahkluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Dalam kesehariaannya, manusia melakukan berbagai aktivitas baik di dalam maupun diluar rumah selalu didampingi oleh manusia lainnya. Aktifitas yang banyak dilakukan diluar rumah menimbulkan berbagai permasalahan baru, terutama permasalahan transportasi. Pada zaman modern ini, manusia telah memikirkan jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut. Banyak sekali ide-ide yang muncul sebagai jalan keluar dari permasalahan transportasi, seperti transportasi daring atau lebih akrab dikenal dengan nama transportasi online. Sekarang tidak hanya barang saja yang bisa diperjualbelikan  secara online, namun transportasi juga dapat dilakukan secara online.
Transportasi yang mulai membuming akhir-akhir ini dan sangat diterima di hati masyarakat walau masih belum semua kalangan. Hanya kota-kota besar seperti Jakarta, Depok, Bogor dan sekitarnya yang cukup familiar dengan transportasi berbasis daring ini. Salah satu contoh penerapan transportasi ini adalah kehadiran "Ojek Online" atau yang biasa dikenal dengan Gojek. Kehadiran Gojek ini membantu masyarakat dan pemerintah dalam menangani permasalahan transportasi di Indonesia. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses atau memesan ojek tanpa harus pergi ke pangkalan ojek yang bisa memakan waktu. Pihak pemerintah juga mendapatkan dampak positif dari kehadiran ojek online ini, yaitu mereka tidak perlu mengurusi ojek-ojek pangkalan. Adanya ojek online dianggap lebih aman dan tertib, selain itu ojek online ini memiliki asuransi bagi penumpang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan. Namun, bagaimana nasib para pengemudi ojek pangkalan?
Kehadiran ojek online ternyata meberikan dampak yang kutrang baik bagi ojek pangkalan sebagai pelaku transportasi laring(offline). Mereka merasa tersaingi karena banyak sekali pelanggan mereka berpindah hati ke ojek online. Para pemilik ojek pangkalan merasa diri mereka terancam karena pendapat yang biasa mereka dapatkan lebih sedikit dari biasanya, mereka juga kuatir tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Â Memang benar bahwa setiap tindakan yang diambil selalu memiliki dampak yang positif dan negatif. Sebesar apapun usaha pemerintah ataupun pihak-pihak lain untuk mengatasi permasalahan yang ada dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tetap saja akan muncul permasalahan baru.
Pada dasarnya setiap usaha yang dilakukan semua pihak memiliki tujuan yang baik, namun munculnya masalah baru memang tidak bisa kita hindari. Ojek online yang merupakan salah satu cara untuk memecahkan masalah ketidakteraturan transportasi massal di Indonesia, namun tetap saja  memicu polemik dengan para pemilik ojek pangkalan. Namun mereka tidak putus semangat, ojek online selalu berlomba-lomba untuk mengembangkan usahanya di kota-kota besar. Mereka bersaing untuk mengikat hati masyarakat dengan segala kelebihan dari ojek pangkalan dan mengembangkan pelayanan untuk memuaskan hati masyarakat. Â
Sangat disayangkan jika ojek online yang awalnya diciptakan untuk mengatasi persoalan transportasi menjadi pemicu perkara lain. Kekesalan ojek pangkalan bisa saja menimbulkan hal yang tidak diinginkan dapat terjadi. Dampak tidak baik juga akan dirasakan oleh ojek online karena meraka akan merasa terancam. Untuk itu, diharapkan kedua belah pihak saling bertoleransi satu sama lain agar konflik diantara mereka dapat diatasi. Mungkin itu adalah salah satu jalan menyelesaikan konflik walau sampai sekarang masih saja terjadi perseteruan diantara mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI