[caption id="attachment_271680" align="aligncenter" width="400" caption="Ilustrasi/ Admin (kompas.com)"][/caption]
sikap bahasa, ketika mendengar kata ini pasti yang ada dipikiran kita adalah sikap yang berhubungan dengan tata bahasa kita. Disini saya akan bercerita sedikit tentang sikap bahasa orang jepang. Mungkin orang jepang adalah masyarakat dengan tata bahasa yang paling sopan, mau itu sikap bahasa yang keluar dari mulut ataupun sikap bahasa dari tubuh mereka. Namun disini saya akan lebih menjelaskan bahasa tubuh orang jepang.
Orang jepang sudah terbiasa dengan budaya mereka (membungkuk). Jika kita melihat cara mereka memberikan rasa hormat mereka dengan membungkuk, disitulah keunikan mereka. Mereka bisa berulang-ulang membungkukan badan mereka jika mereka merasa lawan bicara mereka belum merasa puas atas kehormatanya. Mereka biasa membungkukkan tubuhnya sebagai ungkapan rasa hormat, permohonan maaf, beribadah, atau kasih sayang.
Di Jepang, terdapat budaya menghormati kepada lawan bicara dengan membungkukkan badan, misalnya saat mengucapkan terimah kasih, permintaan maaf, memberikan ijazah saat wisuda, dan lain sebagainya itu disebut dengan OJIGI. Nah sebenarnya disinilah letak rasa hormat orang jepang kepada budaya mereka, dimana mereka sekarang sedang berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi mereka tetap tidak meninggalkan budaya mereka.
Berdasarkan intensitasnya, Ojigi dibagi menjadi 3, yaitu ; 1) Saikeirei, yaitu level yang paling tinggi badan dibungkukkan sekitar 45 derajat atau lebih. 2) Keirei, yaitu badan dibungkukkan sekitar 30-45 derajat. 3) Eshaku, yaitu membungkukkan badan sekitar 15-30 derajat.
Namun Saikeirei sangat jarang dilakukan dalam keseharian, karena Saikeirei digunakan saat mengungkapkan rasa maaf yang sangat mendalam atu melakukan sembahyang.
Saya akan menjelaskan sedikit tentang 5 cara membungkuk orang jepang :
1. Mengangguk Pelan, 5 Derajat:
Ini hanya anggukan kecil kepala. Cara anggukan ini lebih ditujukan jika kita bertemu dengan teman lama, tetangga, atau keluarga dekat. Oh ya, kalau kita orang yang berpangkat tinggi (seperti Perdana Menteri atau Boss Yakuza), kita juga bisa mengangguk pelan seperti ini kepada orang-orang yang membungkuk ke kita. Ini artinya orang lain-lah yang harus lebih menghormati kita, kita cukup mengangguk pelan saja untuk menerima penghormatannya.
2. Membungkuk Salam (Eshaku / 会釈), 15 Derajat: Cara membungkuk ini sedikit lebih formal. Digunakan untuk memberi salam kepada orang-orang yang sudah kita kenal di kantor atau kepada orang-orang yang kita tahu tapi tidak terlalu kenal.
3. Membungkuk Hormat (Keirei / 敬礼), 30 derajat: Ini adalah cara membungkuk yang sangat formal. Digunakan untuk menunjukan rasa hormat kita kepada boss di kantor, kepada orang-orang yang jabatannya lebih tinggi atau kepada mereka yang jauh lebih tua. 4. Membungkuk Hormat Tertinggi (Sai-keirei / 最敬礼), 45 derajat: Ini adalah cara membungkuk yang mempunyai arti sangat dalam. Ini adalah cara kita menunjukkan rasa bersalah kita yang sangat dalam. Ini adalah cara kita meminta maaf kalau kita melakukan kesalahan besar. Atau bisa juga digunakan untuk memberikan hormat kepada orang-orang yang sangat tinggi jabatan dan status sosialnya, seperti Kaisar Jepang misalnya. 5. Membungkuk Berlutut: Kita tidak akan terlalu sering melihat orang membungkuk seperti ini di muka umum, karena cara membungkuk seperti ini adalah cara membungkuk yang amat sangat dalam artinya. Orang akan berlutut seperti ini jika dia telah melakukan kesalahan fatal, seperti kesalahan yang mengakibatkan kematian orang lain. Ini juga cara orang-orang menghormati Kaisar di jaman dulu.
Diatas adalah budaya rasah hormat (membungkuk) orang jepang kepada lawan bicara mereka. Dan sekarang saya juga akan menjelaskan sedikit kebiasaan unik membungkuk orang jepang:
1. Membungkuk ketika sedang telepon Meski pun tidak ada yang melihat, tetap saja beberapa orang di Jepang membungkuk untuk menghormati lawan bicara mereka di telepon. 2. Pegawai di toko membungkuk kepada pengunjung toko Sangat natural sekali jika kita membalas orang yang membungkuk kepada kita. Setiap kalian masuk ke dalam toko, biasanya penjaga toko akan membungkuk kepada kalian. Untuk kasus ini, kalian tidak perlu untuk berhenti dan membalas mereka dengan bungkukkan juga karena mereka memang dibayar untuk melakukan hal itu.
3. Membungkuk kepada kereta api. Hal ini kerap dilakukan orang Jepang ketika kereta api pergi pergi meninggalkan stasiun. Mereka akan terus membungkuk hingga kereta api benar-benar pergi meninggalkan stasiun. Kebiasaan ini memang jarang dilakukan oleh semua orang Jepang. Selain kereta api, kendaraan yang lain adalah mobil atau pun eskalator.
Orang jepang beranggapan bahwa Semakin lama dan semakin dalam badan dibungkukkan, hal tersebutmenunjukkan intensitasnya perasaan yang ingin disampaikan, misalnya Ojigi yang dilakukan berulang kali saat ingin menyampaikan perasaan yang sangat mendalam. Selain membungkukkan badan, diJepang juga terdapat tradisi jabat tangan untuk menunjukkan keramahtamahan dan kehangatan. Adapun tradisi cium tangan, cium pipi, dan sungkem tidak biasa dilakukan diJepang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H