Faizal Lina, Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Tuduhan keji yang ditujukan kepada Faizal Lina selaku Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) Provinsi Maluku, karena dianggap membuat gaduh suasana persaudaraan di Tanimbar setelah melakukan aksi demo di kota Ambon pada Kamis 18 Juli 2019 lalu.
Ia mengatakan semuanya itu adalah bentuk setingan Bupati Maluku Tenggara Barat Petrus Fatlolon semata untuk mempengaruhi sekaligus mengadudomba masyarakat Tanimbar, khususnya saudara-saudaranya yang beragama Muslim disana.
"Saya rasa semua tuduhan yang ditujukan kepada saya itu tidak benar. Tuduhan bahwa saya membuat gaduh masyarakat Tanimbar setelah kami demo beliau (Petrus Fatlolon) di Ambon kemarin. Ada juga tuduhan kalau saya ini bukan orang Tanimbar dan lain sebagainya. Tuduhan-tuduhan ini saya anggap hanya setingan beliau (Petrus Fatlolon) saja, karena mulai panik akan kasusnya" ungkap Faizal Lina.
Selanjutnya, menurut Faizal, ada oknum-oknum tertentu dari ketiga desa Muslim di Tanimbar yang sengaja membuat statemen di media masa maupun media online guna mencari popularitas dan mencari keuntungan pribadi dari kasus Bupati MTB itu.
"Ada oknum-oknum, basudara kita dari 3 desa muslim punya kepentingan, mereka buat statemen di media menyerang saya. Tujuannya adalah untuk mendapat perhatian dari pak Petrus Fatlolon. Jadi untuk menanggapi itu, saya sebagai anak Tanimbar merasa malu dengan cara kepemimpinan bapak Petrus Fatlolon saat ini" sambungnya.
Faizal pun menduga, Bupati MTB Petrus Fatlolon mulai panik lantaran kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepadanya mulai terkuak lewat aksi demo beberapa waktu lalu oleh GPII Maluku di depan kantor Gubernur Maluku.
"Mungkin saja ada kepanikan dari beliau (Petrus Fatlolon) sehingga membuat suasana makin memanas. Kemudian tanpa disadari, dia (Petrus Fatlolon) telah mengadudombakan masyarakat Tanimbar, khususnya saudara-saudara muslim disana. Oleh karena itu, saya selaku Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia Kabupaten MTB menghimbau kepada basudara semua orang Tanimbar, orang yang beradat, agar kita jangan terpancing dengan isu-isu atau hoax yang dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, orang-orang yang ingin memanfaatkan kasus bapak Petrus Fatlolon untuk mendapatkan keuntungan dan perhatian" papar putra desa Labobar itu.
Bahkan dia menyarankan kepada Bupati Maluku Tenggara Barat Petrus Fatlolon, agar lebih bijak dalam menghadapi kasus yang dihadapinya saat ini.
Sebelumnya, Bupati MTB Petrus Fatlolon didemo oleh Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) cabang Provinsi Maluku atas dugaan Penistaan Agama Islam saat berkampanye di kecamatan Nirunmas, Kabupaten Maluku Tenggara Barat beberapa waktu lalu.
Dalam orasinya, Fatlolon sempat menyentil kitab suci agama Islam dan sekaligus mengklaim bahwa dirinyalah Pemegang Kunci Kerajaan Surga. Video kampanye tersebut telah beredar di media sosial (youtube) dengan judul : "KATA-KATA TIDAK PANTAS OLEH BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT PETRUS FATLOLON, SH, MH".