Hari ini, 17 Agustus 2016, ada begitu banyak kemeriahan perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang kita jumpai di mana-mana; di televisi, di jalanan, dan tentu saja; di linimasa. Kemeriahan kemerdekaan ini pun diramaikan dengan bermacam cara. Tak apa, sah-sah saja, sebab nggak ada dalilnya juga kalau lomba makan kerupuk itu bid’ah.
Maka, doa serta harapan turut dilangitkan di setiap acara perayaan ini. Banyak yang kreatif menyampaikannya dalam beragam tulisan dan bahasa, tak terkecuali bahasa Inggris.
Tapi begini, rasanya ada yang perlu sedikit dikoreksi perkara mengucapkan selamat hari kemerdekaan dalam bahasa Inggris seperti ini. Bukan, bukan tentang rasa nasionalisme yang katanya berkurang hanya gara-gara kita sok berbicara dalam bahasa lain.
“Kan yang lagi punya hajat Indonesia, kok situ sok-sokan ngucapin selamat hari kemerdekaan pake bahasa Inggris. Nggak cinta Indonesia banget sih!”
Ah, rasanya saya tidak berhak mengukur kadar nasionalisme yang mengalir dalam darah seseorang kalau melulu berpatok pada pilihan dan cara mereka berbahasa. Dalamnya laut masih bisa diukur, dalamnya hati, siapa tahu? Saya juga sering nyetatus pakai bahasa enggres, masih doyan kebab, masih sering ngemil keju kalau ibu saya lagi bikin kue. Adakah hal-hal yang demikian menjadikan rasa cinta saya terhadap Indonesia berkurang? Tidak sama sekali.
Oke, kembali lagi ke perkara bahasa itu tadi. Kebetulan saya sempat menemui sedikit kekeliruan dalam pengucapan selamat hari kemerdekaan yang ditulis seorang kawan. Dalam status fesbuknya, dia menulis “Happy Independence’s Day.”
Salahkah? Apanya yang keliru? Sejatinya, “Hari Kemerdekaan” jika dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris akan menjadi Independence Day, bukan Independence’s Day, apalagi Independences Day.
Lhooo, mana dalilnya kalau Independence’s Day itu salah?
Sebentar, Mas, Mbak. Tolonglah kasih saya kesempatan barang 5 menit buat menjelaskan, biar ijazah dan gelar sarjana saya ada gunanya dikit gitu lho (ini curhat banget deh).
Dalam kaidah bahasa Inggris, apostrof ‘s dipakai untuk menyatakan milik. Contoh: Kartini’s Day (hari lahirnya R.A. Kartini). Nah, sekarang kasusnya jadi lain karena kata “independence” di sini tidak bisa dibebani apostrof ‘s. Jika Independence’s Day diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka artinya menjadi “hari ulang tahunnya kemerdekaan”.
Yang jadi pertanyaan: kemerdekaannya siapa? Nggantung to? Janggal kan?