Mohon tunggu...
Kristi Putri Nabila
Kristi Putri Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam - UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Memiliki hobi membaca, dan juga senang bermain di alam, seperti hiking :D

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Literasi Informasi dalam Memperkuat Kemampuan Membedakan Fakta dan Fiksi

25 Desember 2024   10:45 Diperbarui: 25 Desember 2024   10:38 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Literasi informasi adalah keterampilan untuk mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan benar dan efektif. Di dunia yang semakin pesat akan perkembangan teknologi, kemampuan ini tidak hanya melibatkan kemampuan membaca atau menulis, tetapi juga keterampilan untuk menyaring informasi yang beredar di berbagai saluran komunikasi, seperti media sosial,internet, dan media massa. Literasi informasi yang baik memungkinkan individu untuk mengidentifikasi sumber yang terpercaya, memahami konteks informasi yang diberikan, dan menghindari penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan.

Di era digital, tantangan terbesar dalam membedakan fakta dan fiksi adalah mendapatkan informasi dari berbagai sumber yang mudah diakses. Akses yang mudah ke informasi melalui internet dan media sosial memberi dampak positif dalam memperluas pengetahuan, tapi di satu sisi lain juga membuka ruang bagi penyebaran hoaks, disinformasi, dan bahkan propaganda.

Banyak orang seringkali mempercayai informasi yang sesuai dengan pandangan atau keyakinan mereka tanpa melakukan pengecekan lebih lanjut. Fenomena ini dikenal dengan istilah confirmation bias, yaitu kecenderungan untuk mencari informasi yang mengonfirmasi pandangan kita, meskipun informasi tersebut belum tentu benar.

Literasi informasi memainkan peran penting dalam membantu individu mengatasi tantangan informasi yang menyesatkan. Pertama, literasi informasi membekali individu dengan keterampilan untuk mengevaluasi kebenaran sumber dan tidak mudah tertipu oleh clickbait atau framing. Kedua, literasi informasi meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi penyimpangan dalam gambar atau video yang dapat menyesatkan. Ketiga, literasi informasi mengasah kemampuan berpikir kritis dan analitis, sehingga individu dapat mengevaluasi data secara teliti, dan memastikan relevansi serta validitas informasi yang diterima.

Literasi informasi sangat penting di era digital untuk membedakan fakta dan fiksi. Dengan literasi informasi yang baik, individu dapat mengevaluasi sumber, mengenali manipulasi, dan berpikir kritis terhadap data. Upaya meningkatkan literasi informasi harus dilakukan melalui pendidikan, kampanye media, dan kebijakan pemerintah agar masyarakat menjadi konsumen informasi yang cerdas dan bertanggung jawab. Hal ini akan menciptakan masyarakat yang lebih bijaksana dalam menerima informasi dan membuat keputusan yang bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun