Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan dasar dalam Bimbingan dan Konseling. Menurut Romlah (2006) layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu strategi bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Jadi bimbingan kelompok dilakukan secara berkelompok agar terbentuk dinamika kelompok sehingga anggota kelompok mampu belajar mengembangkan diri. Kegiatan kelompok dilakukan dengan pembahasan topik tugas maupun topik bebas.
Topik tugas adalah topik yang diberikan oleh Guru BK atau disebut pemimpin kelompok, Sedangkan topik bebas adalah topik yang dibahas secara bersama-sama dengan anggota kelompok dan topik yang dibahas adalah topik yang terpilih. Tujuan yang ingin dicapai dalam bimbingan kelompok yakni pengembangan pribadi, pembahasan topik-topik atau masalah-masalah umum secara luas dan mendalam yang bermanfaat bagi para anggota kelompok sehingga terhindar dari permasalahan yang berkaitan dengan topik atau masalah yang dibahas (Wibowo, 2005). Dalam prakteknya, pelaksanaan bimbingan kelompok menyampaikan beberapa asas, seperti asas kerahasiaan, asas keterbukaan, asas kenormatifan dan asas kesukarelaan.
Pelaksanaan bimbingan kelompok perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan, salah satunya menggunakan media bimbingan dan konseling. Media dapat membantu konselor meminimalisir kemungkinan adanya distorsi pesan, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa dengan baik (Sunawan, 2019). Salah satu tujuan media dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah agar pemberian layanan menjadi lebih menarik dan lebih interaktif sehingga layanna menjadi tidak monoton. Media yang digunakan dalam proses layanan juga harus sesuai dengan tujuan layanan tersebut.Â
Menurut Sunawan (2019) sangat disarankan agar media yang dikembangkan oleh konselor dapat mengarahkan fokus dan perhatian siswa pada materi atau topik yang sedang disampaikan dalam layanan. Salah satu media BK dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yang sudah pernah dilakukan adalah media bola warna. Mengapa bola warna bisa digunakan sebagai media ? Ya, karena bola warna yang biasanya digunakan oleh anak-anak, kali ini dimodifikasikan sebagai media dalam bimbingan kelompok, terutama teknik homeroom dengan topik bebas. Sebelum menjelaskan langkah-langkah penggunaan media bola warna, akan dijelaskan terlebih dahulu apa aitu teknik homeroom.
Teknik homeroom merupakan salah satu teknik dalam bimbingan kelompok yang dilakukan oleh guru atau guru pembimbing dan siswanya dengan menciptakan suasana kekeluargaan yang bertujuan untuk mengenal lebih dekat siswanya sehingga dapat membantunya menjadi lebih efektif. Jadi, dalam teknik homeroom anggota kelompok diminta untuk santai, tidak tegang, bebas berpendapat, dan harus tumbuh suasana yang menyenangkan seperti di rumah, sehingga akan timbul kehangatan seperti suasana di dalam keluarga.Â
Berhubung homeroom merupakan salah satu teknik dalam bimbingan kelompok, maka fungsi utama dari homeroom ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi anggota kelompok sehingga membuat peserta didik menjadi lebih akrab.
Pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom, tempatnya diatur seperti sedang berkumpul bersama dengan keluarga, dimana ada beberapa minuman dan cemilan yang nantinya bisa dimakan oleh anggota kelompok. Bimbingan kelompok menggunakan media bola warna dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tahap Awal
Seperti pada umumnya, tahap awal pelaksanaan bimbingan kelompok dilakukan dengan pemimpin kelompok (PK) memberikan salam dan menerima kehadiran serta mengucapkan terimakasih kepada anggota kelompok (AK). Kemudian bimbingan kelompok dimualai dengan doa, dan PK meminta AK untuk saling memperkenalkan diri, tujuannya adalah agar antara PK dan AK yang lain dapat saling mengenal.Â
Setelah adanya perkenalan, PK menjelaskan secara singkat tentang pengertian, tujuan, asas-asas, dan proses pelaksanaan bimbingan kelompok kepada AK. Setelah itu, PK mengajak AK untuk melakukan ice breaking sehingga AK tidak terlihat tegang.
2. Tahap Peralihan/ Transisi