Mohon tunggu...
Krisno Wiharjo
Krisno Wiharjo Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Lahir di Tual, Maluku Tenggara pada tanggal 14 Oktober 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buah Pinang Papua

3 Januari 2020   20:02 Diperbarui: 3 Januari 2020   20:21 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pinang adalah salah satu buah khas Papua. Buah ini sudah di kenal sejak zaman nene moyang. Buah pinang pada umumnya tidak terasa manis oleh suku asli papua bukan hanya suku asli papua saja yang menyukainya tetapi, ada beberapa suku yang menyukainya buah ini.

Cara memakan buah pinang juga sangat muda dan untuk menghasilkan warna merah biasanya buah ini dimakan dengan siri dan kapur, sehingga menghasilkan warna merah  di mulut.  Siri dan kapur juga hanya terdapat di papua saja.

Buah pinang juga memiliki banyak manfaat di antaranya  untuk menguatkan gigi, menghilangkan bau mulut, menambah stamina, baik untuk rahim perempuan, dan dipercaya merapatkan alat kelamin perempuan. Sedangkan sirih sudah lama dikenal sebagai tanaman obat-obatan.

Di balik itu buah pinang kini sudah menjadi trending topik di kalangan anak bangsa bahkan ada pula wisatawan asing yang juga sudah mencicipi buah yang satu ini.

Mengunyah pinang adalah bentuk quality time bagi orang Papua. Selain bermanfaat sebagai makanan manis penutup, pinang juga berfungsi sebagai alat pencair komunikasi. Harga buah pinang juga relative murah untuk per tempatnya mencapai Rp 10.000.

Buah ini bisa kalian jumpai di pasar-pasar di Papua banyak mama-mama papua menjual buah ini untuk membantu ekonomi mereka dan buah ini sudah menjadi salah satu mata pencaharian mama-mama di Papua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun