Mohon tunggu...
Krisnayanti
Krisnayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tingkat Empat

Krisnayanti 2008634 - Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingkah Pendidikan Nonformal Bagi Pengembangan Sosial?

22 Desember 2021   18:07 Diperbarui: 22 Desember 2021   18:19 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Hallo! Kompasioner,


           Dalam kehidupan masyarakat banyak faktor yang mendorong terjadinya peningkatan kebutuhan Pendidikan Nonformal. Pendidikan yang diterima disekolah (pendidikan formal) tidak sesuai dengan perubahan masyarakat yang terjadi sangat cepat yang berakibat tertinggal dari tuntutan zaman ataupun dunia kerja. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di sekolah dirasa tidak bisa menghadapi tantangan baru yang dihadapi kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi pemikiran yang lebih menuntut adanya layanan pendidikan penambah atau pelengkap diluar pendidikan formal yang dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah, sehingga sangat dibutuhkan layanan pendidikan non formal bagi tuntutan masyarakat.

          Angka putus sekolah merupakan salah satu akibat dari seseorang yang tidak dapat me-nyelesaikan satu jenjang pendidikan sekolah. Faktor yang menyebabkan itu diantaranya keadaan ekonomi orang tua, siswa tidak dapat ber-adaptasi dengan lingkungan sekolah, dan kurikulum yang tidak sesuai dari kehidupan masyarakat. Tentu saja itu tidak hanya dialami oleh sebagian keluarga yang berekonomi rendah akan tetapi terdapat mereka yang berasal dari keluarga ekonomi tinggi, mereka merasa tidak cocok dalam sekolah, dan merasa bosan. Maka pendidikan nonformal sebagai alternatif layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

         Sebagian besar masyarakat yang putus sekolah menderita buta aksara (membaca dan menulis) karena tidak tercapainya pendidikan dasar pada usia pendidian dasar. Adanya fenomena ini membuktikan bahwa layanan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang dilakukan oleh sekolah belum tuntas. Sehingga pendidikan nonformal hadir dalam rangka membantu menuntas-kan program wajib 9 tahun itu. Program pendidikan nonformal di-antaranya Paket A setara SD, Paket B, setara SMP, Paket C setara SMA. enggarakan bagi warga masyarakat yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendorong pendidikan sepanjang hayat”. Berdasarkan Undang-Undang tersebut tersebut pendidikan nonformal melakukan program kesetaraan pengganti pendidikan formal yang tidak tuntas.

         Bentuk pendidikan yang ada di masyarakat sangat bermacam-macam ada juga yang sering tidak dirancang secara sistematis dan alami seperti kegiatan dalam pekerjaan, seni budaya, olahraga, keagamaan, dan lain-lain yang mengandung arti pendidikan. Sedangkan pendidikan masyarakat memiliki orientasi yang luas seperti fungsi kepelatihan teknikal untuk mendapat penghasilan. Pada pasal 26, fungsi pendidikan nonformal yang disebut sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal. Dalam pasal ini kurang memperhatikan fungsi integratif bagi pengembangan sosial budaya masyarakat yang menjadi peran penting bagi pendidikan nonformal.

Fungsi Pengembangan Personal dan Sosial             

         Pendidikan nonformal cenderung ditekankan pada pendidikan keterampilan teknikal dengan tujuan peningkatan ekonomi atau pendapatan masyarakat. Penempatan pendidikan nonformal untuk meningkatkan kemampuan kerja dan meningkatkan keterampilan pendapatan Memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersifat jangka pendek dan mendesak. Banyaknya kebutuhan masyarakat untuk mencari pekerjaan dan meningkatkan pendapatan mendorong program pendidikan nonformal lebih terarah pada tujuan pendidikan ketenagakerjaan dan ekonomi. Oleh karena itu, program pendidikan nonformal yang bertujuan untuk menumbuhkan integritas pribadi dan sosial budaya kurang mendapat perhatian. Padahal, pendidikan nonformal berperan penting dalam mendorong perkembangan pribadi dan sosial (transformasi sosial). Setiap orang (individu) selalu hidup dalam lingkungan kelompok masyarakat tempat mereka tinggal. Pendidikan yang dipengaruhi oleh pandangan progresif melihat tujuan ganda pendidikan, yaitu untuk memajukan pengembangan diri individu dan pada saat yang sama meningkatkan kehidupan sosial yang lebih baik.

          Adanya kecendrungan dalam pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja atau program kursus keterampilan, program keterampilan fungsional terkait paket A, paket B, dan paket C, Atau program keaksaraan fungsional lebih ditujukan untuk meningkatkan pendapatan, dan ditujukan untuk warga belajar sebagai individu. Dapat dikatakan bahwa peran pendidikan nonformal sebagai promotor perubahan sosial belum mendapat perhatian yang cukup.

        Pendidikan nonformal yang menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan tenaga kerja dan manfaat ekonomi jangka pendek, hanya berperan kecil dalam memecahkan masalah sosial, seperti terlihat pada gambar di bawah ini. ada. Orientasi pendidikan nonformal semacam ini memiliki kekurangan sekaligus kelebihan. Kelemahan mendasar yang muncul adalah kurangnya pemahaman tentang faktor sosial budaya sebagai modal pembangunan masyarakat. Faktor sosial budaya sebagai perekat kehidupan saja tidak cukup Perhatikan proyek pendidikan nonformal. Dan faktor sosial budaya merupakan faktor dasar bagi pengembangan nilai-nilai luhur yang perlu menunjang kegiatan kerja yang produktif. Tanpa dukungan faktor seperti nilai sosial budaya dan sikap psikologis, sebenarnya tidak mungkin menggunakan kemampuan teknis yang telah dikuasai individu dengan benar.

         Program pendidikan nonformal seharusnya memperhatikan kurikulumnya, peran tutor dan peserta belajarnya, serta proses pembelajarannya agar dapat berfungsi mencapai tujuan warga belajar dan kemajuan sosial. Dalam kurikulum pendidikan suatu program kursus tidak cukup mengenai teknik saja akan tetapi perlu belajar mengenai peran sosial bagi pemenuhan kebutuhan lingkungan masyarakat dan mengembangakan produk menjadi kebanggaan budaya masyarakat. Peran tutor dan mahasiswa bagi pengembangan sikap psikologis, nilai-nilai kehidupan maupun nilai budaya seperti tradisi budaya. Sedangkan proses pembelajaran pendidikan nonformal perlu proses diskusi yang luas tentang keterampilan sosial.

Penutup      
       Fokus pada pendidikan nonformal Kegiatan berorientasi pelatihan di tempat kerja dalam rangka untuk mencapai pertumbuhan pendapatan. Dapat memberikan kesempatan bagi terselenggaranya pendidikan nonformal yang  mendukung pendidikan sepanjang hayat dan terbentuknya warga belajar. Arah Pendidikan nonformal perlu diperluas pada aspek personal dan sosial. Sehingga pendidikan non- formal mencakup pengembangan diri, intelektual dan sosial. Pendidikan nonformal bermakna jika melibatkan dua pihak yakni peserta pendidikan dan kelompok sosial. Sikap psikologis dan nilai-nilai yang harus dimiliki tutor dan peserta didik yang melibatkan proses pembelajar perlu mengembangkan proses diskusi atau refleksi dan dikaitkan dengan kehidupan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun