Mohon tunggu...
Krisna Tsaniadi
Krisna Tsaniadi Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa Program Pascasarjana Magister Administrasi Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa Program Pascasarjana Magister Administrasi Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Manajemen Sumber Daya Manusia pada Rumah Sakit Syariah: Konsep dan Tantangan

20 Januari 2025   14:11 Diperbarui: 20 Januari 2025   14:11 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joglosemar. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com

Manajemen rumah sakit berbasis syariah kini semakin diminati di Indonesia. Salah satu institusi yang mengadopsi pendekatan ini adalah RSI Klaten. Keberhasilan RSI Klaten dalam menerapkan manajemen berbasis syariah tidak terlepas dari peran strategis sumber daya manusia (SDM). Artikel ini akan membahas bagaimana pengelolaan SDM yang optimal mendukung keberhasilan manajemen syariah di RSI Klaten.

Konsep Manajemen Syariah dalam Pengelolaan SDM

Manajemen syariah dalam pengelolaan SDM berfokus pada prinsip-prinsip Islami, seperti keadilan, kejujuran, profesionalisme, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini tidak hanya menjadi pedoman bagi karyawan, tetapi juga menjadi landasan dalam mengambil keputusan strategis di rumah sakit. Berikut adalah elemen penting dalam konsep ini:

  1. Rekrutmen Berbasis Nilai IslamiDalam proses rekrutmen, RSI Klaten memastikan calon karyawan tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga memahami dan menjalankan nilai-nilai syariah. Wawancara dan seleksi dilakukan dengan menilai integritas, akhlak, dan komitmen terhadap etika Islami. Hal ini bertujuan untuk menciptakan tim kerja yang tidak hanya ahli di bidangnya, tetapi juga berkarakter kuat.

  2. Pelatihan dan Pengembangan BerkelanjutanPelatihan di RSI Klaten dirancang untuk meningkatkan kompetensi teknis dan pemahaman spiritual karyawan. Program pengembangan ini mencakup pelatihan manajemen syariah, seminar keagamaan, dan kegiatan keagamaan rutin seperti kajian Islam, shalat berjamaah, serta tahsin Al-Qur'an. Dengan pendekatan ini, karyawan diharapkan mampu memadukan keterampilan profesional dengan akhlak Islami dalam setiap aspek pekerjaan mereka.

  3. Kesejahteraan Karyawan Berdasarkan Prinsip SyariahRSI Klaten menerapkan sistem penggajian yang adil dan sesuai syariah, termasuk memastikan tidak ada unsur riba dalam pengelolaan keuangan karyawan. Selain itu, fasilitas tambahan seperti asuransi kesehatan syariah, bantuan pendidikan untuk anak karyawan, dan program kesejahteraan lainnya juga disediakan untuk memastikan keseimbangan kerja dan kehidupan. Lingkungan kerja yang kondusif ini diharapkan mendorong karyawan untuk bekerja dengan ikhlas dan penuh dedikasi.

  4. Etika Kerja IslamiRSI Klaten menanamkan budaya kerja yang menjunjung tinggi amanah, ihsan (kerja terbaik), dan syura (musyawarah). Setiap karyawan diajak untuk menyelesaikan tugas dengan niat ibadah, sehingga pekerjaan yang dilakukan memiliki nilai spiritual selain profesional.

Tantangan dalam Pengelolaan SDM Berbasis Syariah

Meski banyak manfaat, penerapan manajemen syariah dalam pengelolaan SDM tidak lepas dari tantangan, seperti:

  1. Penyelarasan Nilai dengan Budaya Kerja . Mengintegrasikan nilai-nilai syariah ke dalam budaya kerja yang sudah ada membutuhkan waktu dan komitmen dari seluruh pihak. Banyak karyawan yang mungkin belum terbiasa dengan pendekatan ini, sehingga adaptasi menjadi proses yang berkesinambungan. Manajemen perlu memastikan bahwa seluruh kebijakan dan prosedur selaras dengan nilai syariah tanpa mengorbankan efisiensi kerja.

  2. Kompetensi SDM. Dalam Manajemen Syariah, tidak semua karyawan memiliki pemahaman yang mendalam tentang manajemen syariah. Kurangnya wawasan ini dapat menjadi kendala dalam pelaksanaan operasional yang berbasis nilai-nilai Islami. Oleh karena itu, pelatihan intensif dan program mentoring menjadi kebutuhan utama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan di bidang ini.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
    Lihat Joglosemar Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun