Mohon tunggu...
KRISNA SETYADI
KRISNA SETYADI Mohon Tunggu... -

MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCUBUANA

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kurangi Polusi dengan Daging Buatan

12 Juli 2011   02:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:44 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13104392351482545873

Daging Buatan?

Selama dua dasawarsa terakhir terjadi peningkatan penelitian dalam pembuatan daging sintetis. Ya, daging buatan atau di kenal dengan daging sintetis merupakan daging yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau pun sel binatang dimana tekstur dan rasanya menyerupai daging asli. Pembuatan daging sintetis ini menggunakan bahan-bahan nabati yang dikenal dengan istilah Texturized Vegetable protein (TVP).

Adapun ilmuwan di Jepang mengembangkan penelitian daging buatan dari kotoran manusia. Peneliti yang bernama Ikeda ini menjelaskan bahwa kotoran manusia mengandung banyak protein sehingga dapat dikembangkan melaui proses ekstraksi protein berharga dan mengubahnya menjadi daging yang layak.

Pengaruh daging buatan ke polusi

Penelitian terakhir di Oxford University dan Amsterdan University membandingkan antara menyebelih daging hewan dengan pembuatan daging sintetis di laboratorium. Pembuatan daging sintetis di laboratorium ternyata mampu mengurangi pembuangan gas rumah kaca yang sebagian besar berhubungan dengan produksi daging hewan.

Para ilmuwan percaya kalau pembuatan daging artifisial mampu memberi makan populasi dunia, sekaligus mengurangi dampak buruk bagi lingkungan. Menurut analisis ilmuwan tersebut lapisan daging hasil produksi laboratorium mampu menekan hingga 96 persen pembuangan gas rumah kaca, yang terhubung dengan industri daging hewan.

Pembuatan daging sintetis ternyata memiliki beberapa keunggulan. Dimana pembutan daging sintetis ini mengurangi 7 sampai 45 persen energi yang dibutuhkan untuk memproduksi daging konsumsi seperti daging babi, daging sapi dan daging domba.

Di samping itu, pembuatan daging sintesis hanya memakai 1 persen dari lahan dan 4 persen dari air, jika dibandingkan dengan produksi daging hewan. Dengan kata lain bahwa penggunaandaging sintetis ini mampu menghemat energy dan air.

Secara keseluruhan, dampak polusi yang dikeluarkan oleh pembuatan daging sintetis jauh lebih rendah dari produksi daging secara konvensional. Meskipun begitu, para peneliti mengatakan bahwa penelitian tersebut masih sangat prematur. Hasil studi menunjukkan masih ada beberapa dampak yang kompleks dalam pengembangan daging tiruan tersebut. (krs)

sumber : http://techno.okezone.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun