Mohon tunggu...
Lusi Krisnawati
Lusi Krisnawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sigle

Mother of 4 children

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

BPJS Birokrasimu Mbulet.....

8 Maret 2016   21:00 Diperbarui: 8 Maret 2016   21:07 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah lama saya ingin mengurus kepesertaan BPJS untuk anak saya yang tidak tercover oleh kantor karena yang ditanggung hanya sampai anak ke3 dan dengan terpaksa saya harus mandiri. 

Sepulang dari antar suami chek-up di rumah sakit, saya niat untuk sekalian urus BPJS tsb. Ternyata oh ternyata antrian sudah mengular krn memang sudah siang sampai di tempat. Saya tanya tukang parkir "apakah setiap hari seperti ini?". Si tukang parkir jawab "sudah 2 tahun ga abis-abis antriannya, kalau mau dari jam 6 sudah datang". Tepok jidat dan garuk-garuk bokong sajalah saya, dan akhirnya putar balik "pulang".

Yang saya pikirkan, beginilah wajah birokrasi negara kita. mengapa sistem masih mbulet aja. Kalau mau dibuat online kenapa tidak maksimal. Spt yang saya alami, hanya untuk menambah kepesertaan satu orang harus datang abis azan subuh....weleh-weleh-weleh. Kecuali, bagi masyarakat yang tidak memiliki akses internet, monggo dateng ke kantor BPJS. Paling tidak mengurangi antrian dan memudahkan masyarakat lain. Akibatnya, timbul lapangan kerja baru bagi para calo. Kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit...slogan untuk para birokrat negara.

Di negara ini banyak orang-orang hebat di sistem komputer...kenapa ga buat sistem yg efisien dan efektif. Yang jadi pertanyaan "mereka yang dihambat idenya oleh atasan atau atasan yang bloon". Itu baru permasalahan di kantor BPJS, belum lagi sampai di rumah sakit yang harus bersakit-sakit antri di pelayanan BPJS. Saya alami waktu antri di sebuah rumah sakit di jakarta, antrian sudah ratusan tapi pegawai hadir seenaknya alias tak ontime. Belum lagi setiap tindakan yg dilakukan harus lapor ke BPJS di RS tersebut dan harus ikhlas antri lagi. Bayangkan jika tindakan yang harus dilakukan adalah ambil darah di lab, rontgen dll, harus berapa kali lapor dan bolak-balik ke rumah sakit. 

Menggunakan BPJS memang diperlukan kesabaran dan keiklhasan tingkat dewa, kekuatan fisik yang mumpuni. Karena memasuki gerbang BPJS bersiap-siaplah untuk menahan amarah, emosi, kesal, lelah, letih, lesu. Namun, dari semua yg harus dilalui karena mungkin sistemmnya sudah seperti itu, semoga semua kesabaran akan berakhir indah buat si sakit dan keluarga. Semoga para pembuat aturan negara ini semakin pintar untuk merampingkan sisdur hingga si sakit tidak semakin stres. 

#edisi mangkel#

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun