Mohon tunggu...
Krisna Jiwani Dewi
Krisna Jiwani Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Ganesha

Penyuka fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Kelayakan Usaha Minyak Atsiri Kulit Jeruk

24 Desember 2023   18:42 Diperbarui: 24 Desember 2023   18:57 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Buah jeruk merupakan salah satu buah lokal yang sering ditemukan di Indonesia. Terdapat banyak jenis buah jeruk, misalnya jeruk manis (Citrus sinensis), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), jeruk bali (Citrus maxima), jeruk pamelo (Citrus grandis), dan jeruk keprok (Citrus reticulata). Jeruk manis (Citrus sinensis) banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan es jeruk. Namun, sejauh ini kulit jeruk masih belum dimanfaatkan dengan baik sehingga banyak limbah kulit jeruk yang terbuang setiap harinya. Berdasarkan wawancara yang telah penulis lakukan dengan Nathan Jeruk Jumbo dan Time Tea Resto di Kota Singaraja, keduanya menghasilkan kurang lebih lima kilogram limbah kulit jeruk setiap harinya. Karena keberadaannya yang melimpah, limbah kulit jeruk bisa didapatkan dengan mudah bahkan tanpa biaya.

Produk sampingan jeruk merupakan sumber nutrisi dan bahan bioaktif (Ahmed et al., 2016). Kulit jeruk manis dapat diolah menjadi minyak dengan kandungan terbesarnya adalah limonene. Limonene merupakan salah satu jenis minyak yang dapat diekstrak dari kulit buah jeruk. Kandungan limonene pada minyak kulit jeruk adalah sebesar 97%. Limonene memiliki efek antioksidan yang dapat membantu mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas. Seperti minyak pada umumnya, limonene juga memberikan efek melembabkan. Namun, limonene dapat mengakibatkan iritasi jika diaplikasikan langsung pada kulit sehingga dapat dicampurkan dengan senyawa lain sebelum diaplikasikan ke kulit.

Minyak atsiri kulit jeruk memiliki prospek usaha yang menjanjikan karena bahan bakunya yang murah dan mudah di dapat. Selain itu, pengolahan kulit jeruk menjadi minyak atsiri juga memberikan dampak positif pada lingkungan karena dapat membantu mengurangi jumlah limbah kulit jeruk yang terbuang setiap harinya. Adapun hal-hal yang dibutuhkan pada aspek perencanaan usaha dan analisis kelayakan usaha yaitu profil bisnis, tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta analisis SWOT (Stregth, Weakness, Opportunity, Threat) dari usaha minyak atsiri ini. Misalnya dalam usaha minyak atsiri kulit jeruk, analisis SWOT yag diperoleh, yaitu sebagai berikut.

Kekuatan (Stregth)

  • Bahan baku melimpah
  • Proses pembuatan sederhana

Kelemahan (Weakness)

  • Tidak semua orang menyukai aroma jeruk
  • Minyak atsiri kulit jeruk yang masih belum familiar di masyarakat

Peluang (Opportunity)

  • Pemanfaatan minyak atsiri yang beragam

Ancaman (Threat)

  • Banyaknya minyak atsiri lain yang sudah familiar di masyarakat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun