Berlandaskan pemikiran Prof. Vreede yang ditulis oleh Gaos Harja Soemantri bahwa kata topeng berasal dari kata ping, peng, dan pung yang berarti melekat pada sesuatu dan ditekan rapat, asal yang sama juga dapat dikemukakan dalam kata tepung, taping, dan damping. Kata lain dari topeng adalah kedok yang artinya dikenakan akan lengket dan memakianya menjadi pangling.
Â
Tari topeng merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Cirebon yang memiliki daya tarik tersrndiri bagi pemakai busanaa tersebut secara lengkap beserta dengan penjiwaan perwatakan yang dibawakan. Tari topenng dipercaya memiliki suasana mistis bagi pemakainya sehingga sebelum melakukan pergelaran tersebut, ada beberapa pantangan yang harus dilakukan bagi penari jika ingin membawakan watak tokoh kelana / berwatak keras. Tidak heran, tidak semua kalangan muda di wilayah cirebon dapat membawakan tari tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penonton maupun filsafat tari tersebut.
Filisofi Tari topeng
Salah satu kesenian tari topeng yang berasal dari cirebon yang cukup fenomenal yaitu tari topeng kelana. Tari topeng kelana itu sendiri mendeskripsikan mengenai kehidupan paling terakhir dalam manusia atau bisa di sebut watak menjadi seorang yang dewasa, ber kharisma serta memberikan efek paling tajam dalam masa depan. Dengan kumis tebal, tatapan tajam serta warna topeng yang berwarna merah inilab menjadikan topeng kelana memiliki makna yang sesuai dengan dunia perwatakan manusia pada fase dewasa yaitu sifat murka serta kerakusan manusia akan pemenuhan kebutuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H