Mohon tunggu...
Anak Agung Ngurah Krisna Buana
Anak Agung Ngurah Krisna Buana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru yang ingin menginspirasi setiap orang yang ditemuinya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian, Cabang, dan Karakteristik dari Filsafat

27 Desember 2023   16:55 Diperbarui: 27 Desember 2023   17:26 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat merupakan suatu sistem pemikiran, atau metode berpikir yang terbuka untuk dipertanyakan dan dipertimbangkan kembali. Filsafat adalah pertanyaan dan bukan pernyataan. Secara praktis, filsafat merupakan bentuk dari aktivitas berpikir. Istilah "filsafat" berasal dari bahasa Yunani (Griek Greece), yang berasal dari kata "Philos" dan "Sophia". Philos artinya, senang, cinta, gemar dan Sophia artinya hikmat atau kebenaran, kebijaksanaan. Philosophia artinya cinta atau gemar, senang pada kebenaran, atau hikmat serta kebijaksanaan. Secara harfiah filsafat itu merujuk pada pencarian secara tak jemu-jemu kebenaran dan penerapannya yang pas pada kehidupan kita. Berdasarkan sejarah orang pertama yang mengemukakan tentang filsafat adalah Pythagoras (572-497 SM). Pythagoras membagi manusia menjadi tiga tipe, yaitu mereka yang mencintai kesenangan, mereka yang mencintai kegiatan, dan mereka yang mencintai kebijaksanaan. Filsafat berusaha untuk menggabungkan kesimpulan kesimpulan dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia menjadi suatu pandangan dunia yang konsisten.

Dalam filsafat mengkaji beberapa pokok permasalahan yang mencakup dari tiga segi, yaitu apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika), mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika), serta apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika). Para ahli filsafat membagi cabang-cabang filsafat menjadi 6 kelompok, yaitu:

  • Filsafat Metafisis,
  • Filsafat Epistemologis,
  • Filsafat Metodologis,
  • Filsafat Logika,
  • Filsafat Etis, dan
  • Filsafat Estetis.

Selain pembagian cabang filsafat tersebut, masih ada lagi pembagian cabang filsafat menurut penerapannya yang mengkaji pada salah satu aspek kehidupan manusia yang sering disebut dengan filsafat ilmu khusus. Adapun cabang-cabang filsafat tersebut adalah 1) Filsafat Pendidikan, 2) Filsafat Hukum, 3) Filsafat Ilmu, 4) Filsafat Sejarah, 5) Filsafat Kebudayaan, 6) Filsafat Politik, 7) Filsafat Kesenian, 8) Filsafat Agama, dan 9) Filsafat Bahasa.

Menurut Gazalba (1976), dalam berpikir filsafat memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:

  • Radikal, yang merupakan berfikir sangat dalam sampai ke akarnya dengan berbagai konsekuensinya serta tidak terikat dengan pemikiran filsafat secara umum, sistematis, dan universal.
  • Sistematis, yang artinya berfikir secara teratur serta logis dengan urutan urutan yang rasional serta dapat dipertanggungjawabkan. Langkah berfikir sistematis selalu bergerak langkah demi langkah dengan penuh kesadaran.
  • Universal, artinya berfikir secara menyeluruh tidak hanya pada bagian bagian khusus yang bersifat terbatas.
  • Spekulatif, yaitu memiliki kesanggupan untuk melakukan dugaan awal atas terjadinya suatu fenomena.

Selain itu, menurut Sudarto (1996), ada beberapa karakteristik dalam berpikir filsafat, antara lain:

  • Metodis, yaitu menggunakan metode atau cara yang lazim dipergunakan oleh filsuf dalam proses berfikir.
  • Sistematis, yaitu berfikir dalam suatu keterkaitan antar unsur-unsur dalam suatu keseluruhan sehingga tersusun suatu pola pemikiran filosofis.
  • Koheren, yaitu diantara unsur-unsur yang dipikirkan tidak terjadi sesuatu yang bertentangan serta tersusun secara logis.
  • Rasional, yaitu mendasarkan pada kaidah berfikir yang benar dan logis serta sesuai dengan kaidah logika.
  • Komprehensif, yaitu berfikir tentang sesuatu dari berbagai sudut dan multidimensi.
  • Radikal, yaitu berfikir secara mendalam sampai ke akar-akarnya atau sampai pada tingkatan esensi yang sedalam-dalamnya.
  • Universal, yaitu muatan kebenarannya bersifat universal, mengarah pada realitas kehidupan manusia secara keseluruhan.

Dalam filsafat terdapat beberapa istilah aspek yang dipelajari, yaitu aspek ontologi, aspek epistemologi, dan aspek aksiologi. Ontologi merupakan ilmu yang berasal dari Bahasa Yunani yaitu: Ontos artinya keberadaan dan Logos/Logi artinya ilmu. Jadi Ontologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai keberadaan, yang ide dari konsep ini dicetuskan oleh Plato dengan teorinya yaitu "Teori Idea". Epistemologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Episteme artinya "Pengetahuan" dan Logos artinya "Ilmu". Epistemologi adalah suatu cabang ilmu yang mengkaji mengenai sumber pengetahuan, metode, struktur dan benar tidaknya suatu pengetahuan tersebut. Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu: Aksio yang artinya "Nilai" dan Logos artinya "Ilmu". Aksiologi adalah cabang ilmu yang mengkaji mengenai nilai-nilai (Value) yang bersifat normatif dan terpacu terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana dijumpai dalam kehidupan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun