Kegiatan Projek Kepemimpinan yang dilaksanakan pada Sabtu, 15 Juni 2024 oleh sepuluh mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang II tahun 2023 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dengan dosen pembimbing lapangan Dr. TMA. Kristanto, M. Hum. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan budidaya jangkrik di Pondok Pesantren Al-Furqon Sanden, Bantul, Yogyakarta dalam rangka pemanfaatan limbah kebun berupa pohon pisang (gedebog).
Projek Kepemimpinan adalah suatu upaya untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan keterampilan mahasiswa PPG Prajabatan melalui kegiatan yang terstruktur dan terukur. Dr. TMA. Kristanto, M. Hum. selaku dosen pembimbing lapangan, menyampaikan bahwa"Tujuan Projek Kepemimpinan adalah memberikan solusi dan inovasi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat".
Salah satu permasalahan yang kami temukan di masyarakat, tepatnya di Pondok Pesantren Al-Furqon yaitu terdapat limbah pohon pisang yang belum dimanfaatkan dengan baik. Oleh sebab itu, kami memberikan solusi dengan mengajak para santri untuk melakukan budidaya jangkrik. Alasan kami memilih untuk melakukan budidaya jangkrik dikarenakan akhir-akhir ini kebutuhan akan jangkrik semakin hari semakin meningkat, semakin menjamurnya lahan usaha yang memanfaatkan jangkrik contohnya digunakan sebagai bahan kosmetik, pengobatan, dan sebagai makanan burung dan ikan atau juga dimakan oleh manusia sendiri sebagai bahan makanan. Budidaya jangkrik ini memiliki kebermanfaatan serta nilai ekonomis yang tinggi, dimana bahan yang diperlukan dalam pembuatannya mudah ditemukan, modal yang cukup sedikit, serta menggunakan lahan yang minimalis dan terjangkau.
Selain itu, tujuan kami memberikan pelatihan budidaya jangkrik di Pondok Pesantren Al-Furqon adalah untuk membantu para santri di pondok pesantren dalam memberdayakan dirinya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang baru, meningkatkan kreatifitas yang dimiliki dan sebagai bekal untuk membangun sebuah usaha maupun bisnis bagi mereka kedepannya. Pelatihan budidaya jangkrik akan dilakukan melalui tiga tahapan yaitu pemberian materi, pelatihan budidaya secara bersama-sama, dan refleksi atau evaluasi.
Sehari sebelum kegiatan dilaksanakan kami mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan kemudian menentukan lokasi penempatan boks jangkrik yang ditempatkan di salah satu ruang di Pondok Pesantren Al Furqon, Sanden, Bantul. Kemudian pada hari pelaksanaan yaitu 15 Juni 2024, kegiatan dimulai dengan mengawali sambutan.
Selanjutnya, diisi dengan sosialisasi langkah-langkah budidaya jangkrik yang dilakukan oleh Unggun Kumaradika selaku ketua mahasiswa projek kepemimpinan. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik budidaya jangkrik yang pertama yaitu kami menyusun media tray telur dengan cara ditumpuk secara vertikal sampai dengan 25 tumpuk, kemudian diikat menggunakan tali rafia. Apabila media tray telur tersebut telah terkumpul kemudian dimasukkan dan disusun ke dalam boks yang telah disiapkan. Selanjutnya kami memanfaatkan limbah pohon pisang yaitu gedebog dengan cara dicacah-cacah sehingga berbentuk kecil-kecil. Setelah limbah gedebok tersebut telah siap sebanyak kurang lebih satu ember besar kemudian disebar pada boks di atas tray telur yang telah disusun tersebut kemudian kami juga menyebar BR yang sudah dihaluskan di atas media tray secara merata. Selanjutnya kami memasukkan telur jangkrik yang telah diberikan alas kertas berupa koran atau lainnya.
Kami juga memberikan pelatihan tentang cara merawat dan memanennya. Telur jangkrik akan menetas setelah tiga sampai empat hari. Ketika jangkrik berumur satu minggu, santri memberikan BR dan gedebog secara rutin. Jangkrik tersebut dapat dipanen di usia 30-35 hari. Selama waktu tersebut, mahasiswa PPG Prajabatan UST melakukan monitoring.