Mohon tunggu...
Kris Mheilda SW
Kris Mheilda SW Mohon Tunggu... mahasiswa -

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi kelas A Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Mencintai Alam, Teater, dan Kesenian ida=" Hidup itu untuk makan dan makan untuk beribadah"

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

‘Kenikmatan’ Sekejap Berujung Tragis

6 Oktober 2015   07:31 Diperbarui: 6 Oktober 2015   08:06 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Akhir-akhir ini Indonesia sedang dilanda beberapa masalah seperti melemahnya nilai tukar rupiah, kabut asap akibat kebakaran hutan dan pernikahan dini dan hamil di luar nikah yang kini mulai menjamur di berbagai daerah. Dalam berbagai masalah ini permasalahan terakhirlah yang sebenarnya harus mendapat perhatian dari berbagai pihak. Pernikahan dini dan hamil di luar nikah menjadi masalah yang serius karena memang masalah ini menyangkut masadepan Negara Indonesia. Kaum remaja yang masih SMP dan SMA yang seharusnya tengah asik dengan masa mudanya kini banyak yang harus berkeluarga, kata orang jawa biasanya “Anak gendong anak” atau masih anak-anak harus menggendong bayi, yang tentu hal ini sangat memprihatinkan. Kadang kala dalam hal ini banyak yang bertingkah keluar batas hingga banyak yang melakukan aborsi dan pembuangan bayi. Tentu masalah seperti ini tidak bisa di anggap masalah yang kecil, masalah seperti ini harus diusut dengan tuntas.

Hamil di luar nikah yang biasanya berujung pada aborsi ini sungguh sangat miris. Aborsi yang dilakukan dapat mengancam nyawa sang ibu dan anak. Tidak sedikit korban aborsi itu harus kehilangan nyawa. Pendarahan hebat yang biasanya terjadi saat aborsi. Aborsi tidak hanya menyerang kesehatan da keselamatan fisik semata, gangguan psikologis juga akan menjadi resiko aborsi. Aborsi juga tidak hanya merusak fisik dan psikologis melainkan juga dosa yang amat besar karena sama saja membunuh. Fenomena ini sungguh mengerikan, namun anehnya masalah seperti ini masih banyak terjadi di masyarakat. Rasa penasaran yang mungkin menjadi penyebab utama hamil muda dan pernikahan dini. Pergaulan bebas yang kini menjadi tradisi juga mempengaruhi pola pikir kaum muda saat ini.

 Melihat fenomena yang ekstrem ini peran orang tua sangat di perlukan. Orang tua saat ini harus bekerja ekstra untuk melindungi pergaulan anak-anaknya agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan bagi anak dan orang tua. Komunikasi antara anak dan orangtua harus terjalin dengan baik karena komunikasilah yang paling dasar untuk mengetahui bagaimana kelakuan atau tingkah anak di luar rumah. Jangan sampai komunikasi antara anak dan orangtua itu tidak baik atau terhambat karena akan menyebabkan anak beranggapan bahwa orangtuanya tidak memperhatikan atau tidak peduli dengan si anak. Pantauan orangtua juga harus dilakukan seperti mengetahui jadwal dan kegiatan anak diluar rumah.

 Pergaulan bebas yang kini menjadi ancaman bagi kaum remaja Indonesia, dengan adanya pergaulan bebas berarti remaja-remaja Indonesia harus mempersiapkan mental untuk menghadapinya. Mempersiapkan mental berarti harus siap untuk menyaring segala sesuatu informasi yang masuk, harus memilah dan memilih sesuatu dengan benar. Penggunaan sosmed (sosial media) kini juga harus diperhatikan jangan sampai sosmed malah membuat remaja Indonesia menjadi remaja yang pemalas bahkan sampai parahnya hingga banyak yang menjadi korban kejahatan karena sosial media. pergaulan bebas juga banyak melalui sosial media seperti maraknya video porno yang dapat diakses secara gratis melalui media sosial. Hal ini sangat berbahaya karena akan merusak mental-mental kaum remaja dengan adanya video porno. Hal yang seperti inilah yang harus diselesaikan jangan melihat atau menerima sesuatu itu dengan mentah karena bisa jadi informasi tersebut justru akan merusak mental kita walaupun kita tak terasa.

Pergaulan bebas, pernikahan dini, dan aborsi sangat berkaitan, hal yang mengerikan ini yang sekarang menjadi masalah yang harus diselesaikan oleh masyarakat Indonesia, jangan sampai anak, saudara kita menjadi korban pergaulan bebas. Kita mulai kuatkan mental remaja Indonesia dengan pendidikan moral yang ada disekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun