Dalam sebuah kesempatan saya mendapatkan kembali sebuah materi tentang konsep pembelajaran yang dikenal dengan nama andragogi. Materi ini sudah beberapa kali saya dapatkan. Saya ingin sekali membagikannya kepada tim saya dalam sebuah komunitas pembelajar dalam pendidikan non formal. Â
Namun, kali ini, saya akan menuliskannya dalam tulisan ini untuk semakin memahami tentang pengertian, karakteristik, prinsip pembelajaran, cara mempraktikkan, dan refleksinya bagi pendidikan non formal.
Pengertian Andragogi
Andragogi adalah seni dan ilmu yang membantu orang dewasa untuk belajar. Secara etimologi, kata 'andragogi' berasal dari bahasa Yunani yang berarti "mengarahkan orang dewasa" (Knowles, 1968).
Beberapa tahun sebelumnya, Alexander Kapp telah memperkenalkan konsep ini pertama kali pada tahun 1833. Â Malcolm Knowles kemudian mengembangkan konsep ini. Ia menekankan bahwa orang dewasa memiliki karakteristik dan kebutuhan belajar yang berbeda dibandingkan anak-anak.
Sekitar tahun 1970-an, konsep andragogi pernah dianggap sebagai kontra-pedagogi. Namun, seiring waktu, para ahli pendidikan digunakan sebagai dua pendekatan pembelajaran yang berkelanjutan.
Sebenarnya saya lebih suka menggunakan istilah pembelajaran orang dewasa (POD) untuk menyebut konsep pembelajaran andragogi ini. Sedangkan, orang dewasa yang terlibat dalam pembelajaran ini, tidak saya sebut sebagai 'peserta didik', melainkan 'peserta belajar'.
Baca juga:Â Dua Sisi Koin Transformasi Ujian Nasional
Karakteristik Andragogi
Konsep pembelajaran andragogi memiliki karakteristik dimana peserta belajar dipandang sebagai individu yang mandiri. Mereka telah melepaskan diri dari sikap ketergantungan dari orang lain sesuai perkembangan usianya.