Dalam sebuah kelompok, seorang teman toxic selalu mengatur keputusan dan memaksa anggota lain untuk mengikuti keinginannya, tanpa mempertimbangkan pendapat mereka.
Ketika terlibat dalam perbincangan humor, teman toxic sering bercanda di luar batas. Humornya juga cenderung menyakitkan dan tidak sensitif sering kali menjadi bagian dari interaksi mereka.
Dalam interaksi komunikasi, canda yang menyakitkan berpeluang terjadi ketika seseorang dalam lingkaran pertemanan sering bercanda tentang kegagalan orang lain. Tanpa disadari hal tersebut menyakiti perasaan teman-temannya.
Teman toxic memiliki ketergantungan emosional. Tidak jarang, teman toxic datang hanya jika membutuhkan dukungan, tetapi ia tidak memberikan dukungan yang sama saat dibutuhkan teman lainnya.
Dampak Kesehatan Mental
Lingkungan persahabatan toxic yang tidak mendukung dan penuh kritik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental seperti peningkatan stres dan kecemasan
Dalam persahabatan toxic, kesehatan mental dapat mengalami gangguan, misalnya perasaan tidak berharga karena dikritik terus menerus. Hal ini berpotensi untuk memicu terjadinya depresi.
Dalam kondisi tertentu, persahabatan toxic dapat mengganggu waktu istirahat dan membuat  pikiran negatif terus berputar sehingga menyebabkan gangguan tidur.  Orang merasa tidak nyaman dalam hubungan persahabatannya tersebut.
Ketidakpastian dalam hubungan dapat membuat individu merasa tidak aman dan meragukan diri sendiri. Teman toxic bersikap ketergantungan hanya saat memerlukan bantuan saja. Teman seperti itu hanya muncul ketika membutuhkan bantuan tetapi menghilang saat dibutuhkan dukungan emosional.
Lingkungan yang negatif dalam sebuah kelompok pertemanan di mana semua anggota saling menjatuhkan dan membicarakan keburukan satu sama lain di belakang.
Mengatasi Pertemanan Toxic