Akhir-akhir ini efek dari perubahan iklim yang terjadi saat ini sangat dirasakan oleh masyarakat. Cuaca yang tidak menentu dan suhu yang semakin panas, mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan manusia. Emisi karbon pun telah menjadi isu global karena dianggap menjadi penyebab percepatan pemanasan global.
Di beberapa tempat di bumi bahkan mengalami perubahan cuaca yang ekstrim. Sebagian besar wilayah barat Amerika Serikat bahkan mengalami gelombang panas besar pertama tahun ini. Akibatnya, terjadi perubahan suhu sebesar 200F- 300F lebih panas dari suhu normal pada bulan Juni.
Organisasi Meteorologi Dunia, Badan Pengawasan Cuaca PBB, World Meteorological Organization (WMO), melaporkan bahwa berbagai jenis gas rumah kaca telah terakumulasi lebih cepat daripada yang pernah terjadi selama masa keberadaan manusia dalam dua dekade terakhir di atmosfer.
Para ahli menyebutkan bahwa jumlah karbon dioksida (CO2) yang meningkat di atmosfir telah  menyebabkan suhu di atmosfer Bumi meningkat.Â
Hal ini diakibatkan oleh emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil. Peningkatan CO2 mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada bulan Mei 2024. CO2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia ini dapat menyebabkan pemanasan global, perubahan iklim, dan kerusakan ekosistem.
Apa itu Efek Gas Rumah Kaca?
Emisi Gas Rumah Kaca atau disebut juga GHG (Greenhouse Gases) Emission adalah emisi gas yang dapat menyimpan panas di atmosfer bumi dan memainkan peran penting dalam perubahan iklim global. Efek rumah kaca ini sebenarnya merupakan proses alami yang penting bagi kehidupan di bumi.Â
Efek rumah kaca berperan untuk menjaga suhu bumi tetap hangat dan layak huni bagi berbagai bentuk kehidupan.
Namun, aktivitas manusia telah meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer, terutama melalui pembakaran bahan bakar fosil, pertanian intensif, dan proses industri. Akibatnya, atmosfer bumi menjadi lebih panas, menyebabkan perubahan iklim global yang signifikan, seperti peningkatan suhu rata-rata, pencairan es, dan naiknya permukaan laut.
Mengapa konsentrasi CO2 yang tinggi di udara dapat menyebabkan kenaikan suhu bumi?