Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bulan Setengah di Setengah Bulan

15 Agustus 2024   18:27 Diperbarui: 15 Agustus 2024   20:14 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tergantung tanpa kepastian
mengulik harap tak bertepian
meski tak jauh, tapi bagai ratusan jarak
panjang membentang.

Bilakah ingin mengarungi samudra
berharap ada perahu menghampiri
membawa penat dan gundah gulana
menarik asa mendekat seirama.

Sejauh mata, bagai padang nan gersang
Sejauh asa, bagai langit tanpa batas,
Sejauh keinginan, bagai bayu melenggang bebas.
Sejauh cita-cita, bagai impian di malam hari.

Pucat warna,sebagian gelap
bersembunyi dalam gelap, tiada kentara,
seolah malu menatap malam,
melenggang sendu.

Ah... bilakah?
Bukanlah kertas terbang melayang
Bukanlah ikan menari melenggang
Bukanlah daun bercengkerama tanpa batas
Hanya batang kering menanti air di tepi padang
Kesepian tanpa senandung ria,

Kutekuk pandang, menyeka mata
kuseka mata, mengatup kata
kukatup kata, menggerai suara
kugerai suara, menghela nafas
kuhela nafas, memanjatkan doa.

Medio, 15 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun