mengulik harap tak bertepian
meski tak jauh, tapi bagai ratusan jarak
panjang membentang.
Bilakah ingin mengarungi samudra
berharap ada perahu menghampiri
membawa penat dan gundah gulana
menarik asa mendekat seirama.
Sejauh mata, bagai padang nan gersang
Sejauh asa, bagai langit tanpa batas,
Sejauh keinginan, bagai bayu melenggang bebas.
Sejauh cita-cita, bagai impian di malam hari.
Pucat warna,sebagian gelap
bersembunyi dalam gelap, tiada kentara,
seolah malu menatap malam,
melenggang sendu.
Ah... bilakah?
Bukanlah kertas terbang melayang
Bukanlah ikan menari melenggang
Bukanlah daun bercengkerama tanpa batas
Hanya batang kering menanti air di tepi padang
Kesepian tanpa senandung ria,
Kutekuk pandang, menyeka mata
kuseka mata, mengatup kata
kukatup kata, menggerai suara
kugerai suara, menghela nafas
kuhela nafas, memanjatkan doa.
Medio, 15 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H