Suatu ketika, saya diberitahu oleh salah seorang teman bahwa anak saya mendapatkan peringkat satu dalam sebuah lomba seni. Saya kaget dan tak menyangka akan mendengar kabar itu.
Bagaimana saya tidak kaget. Peristiwa itu saya dengar beberapa hari setelah lomba yang secara tidak terencana diikuti oleh anak saya. Ketika hari lomba itu, saya memang tidak menunggu hasilnya dan pulang karena lokasi lomba yang cukup jauh dari lokasi tempat tinggal saya. Â
Rasa gembira pun dirasakan oleh anak saya setelah menerima kabar itu. Tidak saya sangka, rupanya peristiwa itu telah memotivasi anak saya untuk mengikuti lomba lainnya. Bagi saya, hasil akhirnya tidak begitu penting, juara atau tidak. Bagi saya, pengalaman menjadi faktor penting untuk mengisi pengalaman hidupnya. Meskipun tidak menang lomba, saya tetap memberikan hadiah sebagai apresiasi atas keberaniannya untuk berpartisipasi.
Saya teringat peristiwa beberapa puluh tahun silam. Ketika itu saya masih duduk di bangku sekolah.Peristiwa itu adalah momen ketika saya mendapatkan peringkat dalam sebuah kompetisi akademik antar sekolah. Betapa gembiranya hati saya sampai makan pun tidak lagi berminat. Orangtua saya pun ikut memberi selusin buku tulis sebagai hadiah tambahan.
Hadiah yang Menginspirasi
Ya, momen sukacita memang selalu memberi kesan dan efek yang luar biasa. Memberi hadiah kepada anak memberi manfaat yang sangat penting bagi perkembangan anak.
Melalui pemberian hadiah, orang tua sekaligus mengajarkan nilai-nilai positif seperti ketekunan, kerja keras, dan perjuangan. Anak-anak juga belajar bahwa usaha mereka ternyata dihargai dan menjadi penting.
Hadiah dapat digunakan sebagai alat pendorong bagi anak untuk berperilaku positif dan mengembangkan kebiasaan baik.
Proses pemberian dan penerimaan hadiah berperan dalam mempererat relasi orang tua dan anak. Proses ini dapat menciptakan momen kebersamaan yang berharga dan menyenangkan.
Hadiah bisa menjadi sarana motivasi yang efektif. Ketika menerima hadiah atas prestasi atau perilaku yang baik, anak-anak cenderung merasa lebih termotivasi untuk terus melakukan hal-hal positif.