Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan ke Sumatera Tidak Horor Lagi

17 Juni 2024   00:03 Diperbarui: 17 Juni 2024   08:53 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jalan tol, sumber: https://katadata.co.id/

Tiga puluh satu tahun yang lalu, tepatnya tahun 1993, saya memulai perjalanan keluar dari "tempurung." Ya, saya memulai perjalanan dan pengalaman baru di tanah rantau. Tempat yang hendak saya tuju adalah Pulau Jawa, tepatnya Kota Jakarta.

Tidak ada harapan yang muluk-muluk tentang sarana transportasi yang akan saya gunakan. Sesuai dengan kondisi kantong yang ada pada saat itu, satu-satunya moda transportasi yang paling memungkinkan saya gunakan adalah bus.

Saya membayangkan perjalanan yang akan saya lalui. Beberapa hal yang sering saya dengar seputar perjalanan yang serupa dengan perjalanan saya ini adalah soal keamanan, kenyamanan, dan waktu perjalanan. Kala itu, jalur lintas Sumatera dikenal rawan karena banyaknya kriminalitas di jalanan. Begal dan bajing loncat dikatakan menguasai jalur tersebut sehingga membuat nyali masyarakat ciut ketika melintasinya. 

Dikutip dari ROBERT ADHI KSP (https://robertadhiksp.net/), sejak proyek nasional maharaksasa sepanjang 2400 kilometer itu selesai dibangun dalam kurun waktu 10 tahun, Jalan Lintas Sumatera makin rawan kecelakaan lalu lintas sehingga membutuhkan rambu rambu lalu lintas. Selain itu, Lintas Sumatera yang membelah Pulau Sumatera dan menghubungkan Aceh sampai Sumatera Selatan-Lampung itu membuka peluang bagi penjahat “bergerak cepat”untuk melarikan diri. 

Berita tentang pungutan liar di Jalan Lintas Sumatera dari Medan ke Sumatera Selatan-Lampung dimuat di Kompas, Sabtu, 11 Agustus 1984. Pungli yang dilakukan petugas terhadap sopir-sopir bus dan truk merajalela di lokasi tertentu di sepanjang jalan raya Medan-Jakarta. Pungli sering terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Lampung.

Gambar ilustrasi berita pungli, sumber: https://robertadhiksp.net/2017/02/28/jalan-lintas-sumatera-sejak-dulu-rawan-kejahatan-dan-pungli/
Gambar ilustrasi berita pungli, sumber: https://robertadhiksp.net/2017/02/28/jalan-lintas-sumatera-sejak-dulu-rawan-kejahatan-dan-pungli/

Selain itu, kondisi jalan yang rusak di banyak titik membuat para pengemudi  kendaraan harus ekstra hati-hati karena sering terjadi kecelakaan. Beberapa titik yang memiliki lebar jalan yang pas-pasan dan berlubang menjadi tantangan yang serius ketika melalui jalan-jalan di daerah ini.

      Baca juga: Parfum: Peluang Industri Lokal Bagi Para Milenial

Kondisi itu yang menjadi salah satu alasan bagi saya jarang kembali ke kampung halaman selain faktor keuangan dan faktor lainnya. Kerinduan pada kampung halaman tersimpan selama beberapa waktu lamanya. Dalam rentang 10 tahun terakhir, saya berkesempatan mudik dengan menggunakan moda transportasi pesawat berkat sumbangan tiket perjalanan.  

Jalan Tol Trans  Sumatera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun