Seolah tiada pernah berakhir,
kembali penuh,
belum habis girangku,
kini berganti kelu,Â
bergerak dalam diam,
menggelitik waktu, detik demi detik.
Asa selalu membara,
tegak melawan gravitasi mata,
berjuang dan berjuang.***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!