Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Waktu

18 Maret 2024   20:20 Diperbarui: 23 Maret 2024   20:50 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi, sumber: lampung.nu.or.id

Di bawah langit yang tak pernah berhenti berputar,
melangkah dalam aliran masa tak terelakkan.
Setiap bagiannya bagai butiran pasir ,
melangkah begitu cepat, tak tersentuh tapi pasti.
Ia bagai penjaga rahasia, tak kenal belas kasihan,
Ia memberikan, juga mengambil.
Setiap bagiannya, ada hela napas kehidupan,
tanpa sadar ia takkan pernah berbalik atau menunggu.

 ▐ Baca juga: Saat Teduh

Terikat dalam belenggu tak terlihat,
Terhempas oleh arus yang bergerak maju.
Mimpi terus memanggil, tapi ia terus berlalu.
Setiap ia datang,ia berlalu seperti bayangan,
jejak-jejak tak bisa dihapus.
Takdir yang terpahat dalam garis-garis waktu,
adalah anugerah yang tak ternilai.
Peluklah setiap kenangan,
Karena ia hanya sekelebat tanpa menoleh.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun