Kabut pagi menebal putih
menyelimuti mentari yang mengintip
di ujung jalan, bersembunyi diantara daun-daun yang basah
menantang terhampar bersama harapan nyaris pudar
duri dan batu merintangi dengan kokoh, tiada ragu, tiada takut ...
hanya cita-cita yang menggebu
tawa tipis di tikungan jalan, ragu, sinis, tertunduk
dalam keheningan jiwa tapi tak punya kekuatan,
bergegas, mencoba tersenyum, mengepal mencari genggaman harap,
ingin suatu saat nanti, di ujung sana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!