Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penantian di Stasiun

31 Januari 2024   23:30 Diperbarui: 31 Januari 2024   23:34 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suasana stasiun kereta api Cikini sore itu begitu ramai. Orang-orang sibuk dengan berbagai kegiatannya: melangkah, mengantar atau menjemput orang yang akan pergi atau datang. Di tengah hiruk pikuk orang banyak itu, seorang wanita cantik paruh baya duduk sendiri di bangku tunggu. Ia menatap layar ponselnya dengan tatapan kosong.

Wanita itu bernama Sarah. Setiap hari, ia datang ke stasiun untuk menunggu kereta yang akan membawanya pulang dari kantor. Hari ini adalah hari istimewa baginya. Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahannya yang ke-25. Ia berharap dapat memberikan kejutan spesial untuk suaminya.

Sementara itu, di sisi lain stasiun, seorang pria paruh baya bernama Dean tengah berjalan tergesa-gesa menuju peron. Dean adalah suami Sarah yang telah bersiap-siap sejak pagi untuk memberi kejutan kepada isterinya. Namun, ada sesuatu yang tidak biasa hari ini. Sarah biasanya selalu ada di pintu keluar stasiun untuk menyambutnya, namun kali ini Dean tidak melihat isterinya di tempat biasanya.

Sarah yang duduk di bangku tunggu mulai gelisah. Ia tahu bahwa Deanh pasti sudah tiba di stasiun. Tanpa berpikir panjang, ia berdiri dan bergegas mencari suaminya. Sarah melihat suaminya berlari ke arahnya. Ketika Dean mendekat, Sarah tersenyum kecut.

"Apa yang terjadi, sayang?" tanya Dean sambil bernapas terengah-engah.

"Hari ini adalah hari istimewa, kan?" jawab Sarah sambil tersenyum misterius.

"Benarkah, sayang?" tanya Dean pura-pura sambil menampakkan senyum.

Ternyata, Dean telah merencanakan kejutan ulang tahun pernikahan untuk Sarah. Ia telah menyiapkan kado istimewa untuk istrinya tersebut. Sarah tersenyum bahagia saat menerima kado istimewa dari suaminya itu. Ia merasa bersyukur memiliki seorang suami yang selalu tahu cara membuatnya terkejut dan bahagia.

Mereka berdua pun berjalan beriringan dan keluar meninggalkan stasiun. Mereka berdua menyusuri jalanan yang agak basah akibat hujan. Mereka menuju rumah makan favorit mereka untuk makan malam. Hari itu menjadi spesial, bukan hanya karena perayaan ulang tahun pernikahan, tetapi karena kejutan kecil yang membuat hubungan mereka semakin erat. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun