Istilah "penyakit lansia" umumnya tidak merujuk pada penyakit tertentu yang hanya dialami oleh orang lanjut usia, tetapi lebih pada penyakit atau kondisi kesehatan yang lebih umum atau lebih sering terjadi pada populasi lansia. Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami perubahan yang dapat meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan tertentu.
Faktor risiko yang terkait dengan penuaan tampak pada kondisi-kondisi seperti penurunan fungsi kekebalan tubuh, penurunan massa otot, dan peningkatan risiko kejadian kesehatan tertentu, dapat mempengaruhi kesehatan lansia.
Namun, perlu diketahui juga bahwa setiap individu lansia memiliki kondisi kesehatan yang unik, dan pendekatan perawatan yang personal dan holistik seringkali diperlukan.
    Baca juga: Anak Sulit Belajar? Bisa Mencoba Cara ini.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang lanjut usia akan mengalami masalah kesehatan yang sama, dan banyak dari kondisi tersebut dapat diatasi atau dikelola melalui perawatan yang tepat dan gaya hidup sehat.
Dari pengalaman merawat orang lanjut usia, peran yang penting untuk dilakukan dalam merawat orang lanjut usia adalah pencegahan, pemeriksaan rutin, pola makan sehat, aktivitas fisik, dan perawatan kesehatan yang memadai.Â
Orang lanjut usia (lansia) cenderung lebih rentan terhadap berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka cenderung menurun seiring bertambahnya usia.Â
Beberapa penyakit umum yang sering terjadi pada lansia, antara lain: penyakit jantung, tekanna darah tinggi (hipertensi), penurunan massa tulang (osteoporosis), kerusakan tulang rawan pada sendi (osteoarthritis), resistensi insulin (diabetes type 2), gangguan kognitif (Alzheimer dan Demensia), kanker, masalah penglihatan, penyakit paru-paru dan pneumonia,  depresi, penurunan massa  otot dan masalah persendian (arthritis).
      Baca juga: Freedom Writers, Kisah Guru Hebat.
Agar memiliki kondisi yang fit, beberapa hal berikut perlu diperhatikan dalam merawat orang lanjut usia, antara lain: pemeriksaan kesehatan secara rutin (gula darah, tensi, kolesterol dan lain-lain), menerapkan pola hidup sehat, meninjau keamanan rumah, menerapkan manajemen obat, menjaga dan merawat kesehatan mental, memberi dukungan sosial dan emosional, melibatkan kognitif dalam beberapa aktivitas khusus seperti bermain teka-teki, perencanaan keuangan, dan perawatan masa depan, serta menjalin komunikasi (bincang-bincang tentang kebutuhan dan kekhawatirannya).