Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Freedom Writers: Kisah Guru Hebat

7 Januari 2024   17:28 Diperbarui: 7 Januari 2024   17:30 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: paramountplus.com

Baca juga: PSG: Olahraga atau Pendidikan

Sang guru sempat mendapatkan tantangan dari komite sekolah yang membuatnya harus dipecat dari sekolah. Namun, berkat motivasi yang kuat dari sang guru, para siswa mau dan mampu berjuang untuk menyelesaikan pendidikannya. Motivasi yang diberikan sang guru kepada para muridnya itu adalah tentang tujuan di masa depan yang harus mereka raih. Tujuan itu akan mematahkan pandangan keluarga mereka bahwa pendidikan tinggi adalah hal yang mustahil dalam keluarganya. 

Motivasi sang guru mengubah hidup mereka.  Alur film membawa cerita pada keberhasilan para siswa dan membanggakan keluarganya. Para siswa tersebut menjadi orang pertama di keluarga mereka yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Hal yang menarik dalam film ini adalah metode pengajaran yang diterapkan guru kepada siswa. Guru baru itu berhasil "menguasai" kelasnya setelah melalui proses adaptasi dan pendekatan. Kesabarannya menghadapi tingkah laku siswa yang kasar, tidak peduli dan tanpa semangat belajar tidak sia-sia. Tentu saja bukan hal yang mudah melakukannya dalam situasi seperti yang dihadapi guru tersebut.

Keberhasilan pertama guru baru tersebut adalah merebut hati para siswa. Ia memanfaatkan buku catatan harian yang diisi oleh para siswa setiap hari untuk menemukan "kebutuhan" para siswa. Buku harian itu berisi berbagai hal tentang keinginan, perasaan dan pengalaman para siswa setiap hari. Ia pun mengetahui akar masalah yang membuat para siswanya terpengaruh pada konflik di lingkungannya.

Guru baru itu mendapatkan ruang untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya pendidikan bagi para siswa. Ia juga menekankan bahwa hidup bersama dapat terjadi meskipun mereka berasal dari ras yang berbeda-beda. Semua orang berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ia tidak menginginkan para siswa tersebut ikut terlibat dalam konflik antar ras. Guru itu menginginkan agar para siswanya menyadari bahwa pendidikan akan membuat kehidupan mereka lebih baik.

Hal lain yang menumbuhkan semangat para siswa tersebut adalah dukungan motivasi langsung dari tokoh yang selamat dari tindakan holocaust Nazi di masa lalu. Kisah tokoh tersebut telah membuka cakrawala pemikiran mereka dan menginspirasi para siswa untuk keluar dari persoalan sosial yang menghimpit mereka. 

Akhirnya, mereka menyatukan semua kisah dan pengalaman mereka dalam buku catatan harian itu menjadi sebuah buku dengan judul: The Freedom Writers Diary.

 Kita pernah mendengar ungkapan bahwa kebodohan adalah akar dari kemiskinan. Film ini menggambarkan dengan jelas tentang ungkapan itu. Situasi konflik  rasial yang berkepanjangan telah menghasilkan banyak kesia-siaan pada diri sendiri, keluarga, harta benda, masa depan, bahkan nyawa melayang dengan sia-sia.

Semua orang tentu sepakat bahwa pendidikan penting bagi hidup manusia. Melalui pendidikan, seseorang membuka cakrawala pengetahuan bagi hidupnya. Film ini menjadi menarik karena membawa pesan tersebut. Pesan moral bagi semua orang yang berkehendak baik untuk mengubah hidupnya melalui pendidikan.

Bagi saya, film ini tidak mengarahkan orang untuk menjadi seorang pahlawan "dadakan". Persoalan remaja yang ditampilkan dalam film ini tidak berbeda jauh dengan tingkah laku remaja yang kerap melanggar aturan untuk menunjukkan eksistensi dirinya. Selain itu, film ini juga menampilkan upaya remaja mencari jati dirinya. Kisah ini lebih menyerupai gambaran kepedulian seseorang terhadap pendidikan bagi anak-anak yang mungkin dianggap sebagai orang tak berguna. Namun, sang guru mampu mengubah anak-anak itu menjadi orang yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun